Petugas sedang mengevakuasi mayat korban (Ist) |
Bener Meriah, Acheh Network – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Kampung Timur Jaya, Kecamatan Permata, Bener Meriah, ketika rumah seorang warga dilalap si jago merah.
Dalam insiden memilukan ini, pemilik rumah yang bernama May Syaratdin (43) dinyatakan meninggal dunia dalam kebakaran tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Babinsa Kampung Timur Jaya, Sertu Misber, kebakaran terjadi pada hari Minggu, 3 September, sekitar pukul 04.30 WIB.
Masyarakat sekitar memberikan laporan mengenai peristiwa tragis ini, yang menghanguskan satu unit rumah berkonstruksi kayu dengan ukuran 8×12 meter di Kampung Timur Jaya.
Mendapat laporan tersebut, personel dari Koramil 05 Permata dan Polsek Permata segera bergerak cepat dengan bantuan warga setempat untuk melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan yang tersedia.
Upaya pemadaman berhasil memadamkan api, tetapi sayangnya, pemilik rumah telah meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 150 juta.
Saat ini, Babinsa dan petugas kesehatan dari Puskesmas Permata sedang melakukan evakuasi terhadap jenazah korban. Kasus kebakaran ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian dari Polres Bener Meriah.
Menurut Sertu Misber, penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting arus listrik. Kepala Desa Timur Jaya, Ahmada, menjelaskan bahwa saat kejadian, korban diduga panik dan berusaha lari ke bagian dapur rumahnya.
Sayangnya, di sana tidak terdapat pintu keluar yang bisa digunakan.
Ahmada menyebutkan, “Mungkin dia mencoba keluar melalui jendela, tapi upayanya tidak berhasil.”
Dalam rumah tersebut, korban tinggal seorang diri karena sudah duda, sementara kedua anaknya tidak tinggal bersamanya.
Salah satu anak tinggal di Kampung Cemparam, Kecamatan Mesidah, dan yang lainnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Kebakaran terjadi dengan cepat, dan api berkobar dengan ganasnya sehingga tidak ada yang dapat diselamatkan.
Ahmada dan warga sekitar segera melaporkan kejadian ini kepada Polsek dan Koramil Permata, yang kemudian turun tangan membantu warga memadamkan api dengan alat seadanya.
Ahmada menambahkan bahwa tidak ada mobil pemadam kebakaran yang dapat mencapai Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena jaraknya yang cukup jauh.
Oleh karena itu, upaya pemadaman tergantung pada alat-alat yang tersedia dan kerjasama warga sekitar.
Saat ini, pihak keluarga dan warga sedang mempersiapkan pemakaman korban.
Kecelakaan ini merupakan pukulan berat bagi masyarakat setempat, yang berduka atas kepergian May Syaratdin akibat kebakaran yang tragis ini.(*)