 |
| Gambar Ilustrasi (Dok. Kemenkumham) |
Aceh Timur – Ternyata, salah satu fakta pahit yang tengah dihadapi Indonesia adalah kondisi penjara yang semakin terjepit oleh kelebihan kapasitas.
Hal ini terungkap dengan keras di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Idi, Kabupaten Aceh Timur, yang berhasil meraih tempat di dalam 10 besar penjara terpadat di seluruh Indonesia.
Kepala Lapas Idi, Irham, dengan tegas mengungkapkan permasalahan ini pada hari Rabu, 23 Agustus 2023.
Dalam pernyataannya, ia membeberkan fakta mengkhawatirkan bahwa Lapas Idi yang seharusnya memiliki kapasitas untuk menampung 68 narapidana, kini justru dipenuhi oleh 394 narapidana.
Ini adalah gambaran nyata dari kondisi krusial yang tengah dihadapi oleh sistem peradilan pidana di Aceh Timur.
Irham, yang didampingi oleh Kepala Seksi Bimbingan Anak Didik Lapas Idi, Darmawan, menjelaskan bahwa kondisi ini sangat mengkhawatirkan.
Lapas Idi hanya memiliki 17 kamar, dengan satu kamar diperuntukkan bagi narapidana perempuan dan 16 kamar lainnya untuk narapidana laki-laki.
“Semua narapidana, baik pria maupun wanita, harus berbagi ruang di Lapas ini. Totalnya ada 394 orang,” ungkap Irham dengan keprihatinan yang mendalam.
Tidak hanya itu, dampak dari kelebihan kapasitas ini telah menciptakan situasi yang sangat sulit.
Narapidana terpaksa tidur dengan menggunakan kain sebagai penggantung, menunjukkan betapa merosotnya kualitas lingkungan di dalam penjara tersebut.
“Kami tengah berupaya mencari solusi guna mengatasi permasalahan kelebihan kapasitas ini. Salah satunya adalah dengan merencanakan penambahan jumlah kamar,” papar Irham, menunjukkan tekad untuk mengatasi masalah ini demi kesejahteraan narapidana dan keberlanjutan sistem peradilan di wilayah tersebut.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News
SHARE :
