![]() |
Ilustrasi Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023: Peluang Baru untuk Pemerintahan yang Lebih Berkualitas (Pixabay.com/12019) |
Achehnetwork.com, Jakarta – Pada bulan September 2023, Indonesia akan kembali menyelenggarakan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) secara nasional. Pemerintah telah membuka kesempatan bagi 572.496 individu untuk mengikuti seleksi CASN tahun ini.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa jumlah lowongan tersebut terbagi untuk 72 instansi pemerintah pusat, dengan 78.862 lowongan untuk ASN dan 493.634 lowongan untuk pemerintah daerah.
Alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat terdiri dari 28.903 formasi untuk CPNS dan 49.959 formasi untuk PPPK.
Sementara itu, di pemerintah daerah, terdapat alokasi khusus untuk 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis. Proses seleksi akan dimulai pada bulan September 2023.
Anas menegaskan, “Kami menjamin bahwa seluruh proses seleksi akan dilakukan dengan adil dan transparan. Kami berharap ASN yang terpilih nantinya dapat memberikan kontribusi berdampak bagi masyarakat, sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.”
Dalam seleksi CASN tahun ini, Anas menekankan bahwa pemerintah akan fokus pada tiga hal penting. Pertama, akan diberikan perhatian lebih pada pelayanan dasar, dengan guru dan tenaga kesehatan menjadi formasi yang paling banyak tersedia.
“Hampir 80% dari total formasi CASN 2023 akan dialokasikan untuk guru dan tenaga kesehatan,” ujar Anas.
Kedua, pemerintah memberi peluang rekrutmen bagi talenta di bidang digital dan data scientist, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi saat ini.
Terakhir, pemerintah akan mengurangi rekrutmen pada formasi yang diperkirakan akan terdampak oleh transformasi digital.
Anas menjelaskan bahwa rekrutmen ASN bertujuan untuk mengatasi masalah penataan tenaga non-ASN atau tenaga honorer.
Dalam konteks ini, tercatat sekitar 2,3 juta tenaga non-ASN yang saat ini sedang dalam proses peninjauan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Pemerintah secara konsisten memberikan perhatian kepada tenaga non-ASN dan honorer, juga kepada eks Tenaga Harian Lepas (THK-II), karena mereka telah berkontribusi. Oleh karena itu, dari total formasi CASN 2023, 80% diperuntukkan bagi pelamar dari kalangan tenaga non-ASN, dan 20% bagi pelamar umum,” tegasnya.
Plt. Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menjelaskan bahwa mekanisme pengadaan ASN tahun 2023 ditentukan berdasarkan kebutuhan kelompok jabatan ASN, seperti jabatan fungsional dan pelaksana.
Kebutuhan untuk jabatan fungsional akan disesuaikan dengan jumlah pegawai yang akan memasuki masa pensiun.
Di sisi lain, untuk kelompok jabatan pelaksana (administrasi), selain mempertimbangkan proyeksi pensiun pegawai, juga akan menyesuaikan kebutuhan SDM yang dapat digantikan melalui proses digitalisasi.
Kebutuhan terhadap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada seleksi CASN 2023 didominasi oleh tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
Sedangkan kebutuhan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dialokasikan untuk jabatan fungsional atau keahlian lain yang sesuai dengan kebutuhan instansi.
Langkah ini sejalan dengan prioritas pemerintah yang mengedepankan sektor kesehatan dan pendidikan.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS