Kontroversi Ganti Rugi Tanah SDN Sepeden Bener Meriah: Murid Belajar di Jalan Akibat Sengketa - Acheh Network

Kontroversi Ganti Rugi Tanah SDN Sepeden Bener Meriah: Murid Belajar di Jalan Akibat Sengketa

Jumat, 25 Agustus 2023 - 16:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bener Meriah, Ganti rugi tanah, Sekolah Dasar Negeri Sepeden, Sengketa tanah, Akses masuk sekolah ditutup
Suari Lautawar anak dari Sulaiman aman Radian pemilik tanah menunjukan sertifikat tanah (Foto: HabaAceh.id)
Bener Meriah, Acheh Network – Persoalan ganti rugi tanah yang berkaitan dengan Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden di Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar.

Dalam sebuah tindakan drastis, pemilik tanah akhirnya menutup akses masuk ke sekolah tersebut. Akibatnya, para murid terpaksa melaksanakan proses belajar mengajar di jalan.

“Sudah saatnya pemerintah menyelesaikan masalah ganti rugi tanah ini. Jika tidak ada solusi, pemerintah bisa memindahkan bangunan sekolah yang berdiri di atas tanah milik keluarga kami,” ujar Suardi Lautawar (48), anak dari pemilik tanah, Sulaiman aman Radian.

Menurut Suardi, keluarganya bersikeras menuntut hak orangtua mereka dari pemerintah.

Ia menegaskan bahwa mereka adalah pewaris bukan ahli waris, karena orangtuanya masih hidup.

Oleh karena itu, tuntutan ini didasarkan pada prinsip keadilan dan pemulihan hak.

Sulaiman aman Radian menceritakan bahwa pemerintah telah membangun sekolah di atas tanah keluarganya sekitar 20 tahun yang lalu.

Baca Juga :  Dua Warga Aceh Tengah Ditangkap Saat Asyik Bermain Judi Online Slot

Namun, penggunaan tanah pribadi ini tidak diikuti dengan pembayaran ganti rugi. 

“Pada masa konflik antara GAM dan TNI, bangunan sekolah SD Sepeden terbakar. Kemudian, pemerintah membangun bangunan baru di atas tanah milik keluarga kami,” ungkap Suardi.

Ketika konflik di Aceh berkecamuk, keluarga Sulaiman aman Radian memutuskan untuk meninggalkan desa mereka. Suardi bahkan pergi ke Jogja dan baru kembali ke Aceh setelah situasi damai.

“Setelah Aceh kembali kondusif, kami pulang dan kami mendapati bangunan sekolah berdiri di atas tanah keluarga kami,” ujar Suardi.

Terkait masalah ini, tanah milik orangtua Suardi memiliki sertifikat dengan luas sekitar 2.000 meter persegi.

Namun, saat ini, sekitar 1.400 meter persegi dari tanah tersebut telah digunakan untuk membangun sekolah.

Keluarga Sulaiman aman Radian tidak pernah memberikan izin kepada pemerintah untuk membangun SDN Sepeden di atas tanah mereka.

Namun, mereka terkejut ketika mengetahui bahwa sekolah telah berdiri di atas tanah mereka.

Setelah mengetahui hal ini, keluarga Sulaiman mencoba untuk menemui solusi dengan mengadakan musyawarah. Mereka sepakat untuk menuntut ganti rugi.

Baca Juga :  Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Lhokseumawe Berhasil Tangkap Pemasok Sabu

Namun, selama 20 tahun terakhir, persoalan ini telah disampaikan kepada pemerintah berkali-kali tanpa ada penyelesaian yang memuaskan.

 “Kami berharap ada solusi terbaik, yakni pemerintah mengganti rugi sesuai dengan harga tanah di sana,” ungkap Suardi.

Dalam hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Bener Meriah, Ruh Akbar, mengakui bahwa keluarga Sulaiman sering berbicara tentang persoalan ganti rugi tanah SDN Sepeden.

Meskipun demikian, Ruh Akbar menjelaskan bahwa masalah tanah bukanlah tanggung jawab Dinas Pendidikan Bener Meriah.

“Saya bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar. Meskipun sekolah telah berdiri di lokasi tersebut, saya tidak mengetahui alasan dibalik pendirian sekolah ini, karena saya baru saja menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan,” ungkap Ruh Akbar.

Pemilik tanah juga telah mengumumkan rencananya untuk memagari area SDN Sepeden.

Ruh Akbar mengakui bahwa pemilik tanah memiliki hak untuk melakukannya.

Namun, ia berharap agar akses masuk bagi murid tetap dapat dipertahankan untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.

Lanjut Halaman 2..

Artikel Terkait

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok
Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar
Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas
Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya
Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025
Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”
Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun
Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut