BKSDA Aceh Berhasil Menangani Konflik Gajah Liar: Upaya Melindungi dan Mengembalikan Keseimbangan Alam - Acheh Network

BKSDA Aceh Berhasil Menangani Konflik Gajah Liar: Upaya Melindungi dan Mengembalikan Keseimbangan Alam

Jumat, 18 Agustus 2023 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BKSDA Aceh, Gajah Liar, Konflik Manusia-Hewan, Pelestarian Alam, Conservation Respons Unit (CRU), Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Keseimbangan Ekosistem
Sebuah gubuk milik masyarakat di Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, rusak parah paska amukan gajah yang kembali terjadi di kawasan pedalaman di daerah itu, Jumat (18/8/2023). (ANTARA)

Achehnetwork.com, Aceh Barat – Conservation Respons Unit (CRU) Alue Kuyun, yang merupakan bagian dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, kembali mengambil langkah tegas dalam mengatasi gangguan yang disebabkan oleh gajah liar di kawasan Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat.

Dalam usaha yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi masyarakat, tim CRU berjuang untuk memandu gajah-gajah tersebut kembali ke habitat alaminya di dalam hutan. 

Edison, salah satu petugas CRU, berbicara dengan semangat tentang upaya ini, menjelaskan bahwa meski tantangan tetap berat, tim terus bekerja keras untuk menciptakan solusi yang aman dan manusiawi.

Baca Juga :  Zulfadhli Ditunjuk Mualem sebagai Wakil Sekjen Partai Aceh, Pengaruh dan Kecermerlangan dalam Politik Aceh

Namun, dampak dari gangguan gajah liar tidak dapat diabaikan. Terjadinya konflik antara manusia dan hewan-hewan tersebut telah menyebabkan kerusakan pada properti masyarakat setempat.

Sebuah gubuk di Desa Gleng mengalami kerusakan serius akibat ulah gajah. Tanaman produktif, seperti pisang, pohon pinang, dan jenis pohon lainnya juga mengalami kerusakan akibat aktivitas satwa liar ini.

Edison menjelaskan bahwa meskipun tim telah melakukan penyisiran di area perkebunan dan pinggiran hutan sekitar lokasi insiden, upaya untuk menemukan gajah penyebab gangguan ini masih berlangsung. 

Meski begitu, semangat untuk melindungi ekosistem dan mengatasi konflik ini tetap membara, dan tim akan melanjutkan upaya mereka.

Kepala BKSDA Aceh Resor Meulaboh, Satirin, mengonfirmasi situasi ini dan menegaskan bahwa tim CRU Aceh telah mengambil alih penanganan kasus ini.

Ia mengakui bahwa dalam beberapa minggu terakhir, konflik dengan gajah liar terjadi di berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat. Hal ini menyebabkan keprihatinan di kalangan masyarakat.

Baca Juga :  Sebanyak 38 Warga di Aceh Tengah Alami Keracunan Setelah Mengikuti Lomba 17 Agustus

Meskipun tantangan ini kompleks, Satirin menegaskan bahwa pihaknya hanya memiliki satu tujuan: melindungi kehidupan gajah liar serta masyarakat setempat.

Meskipun tidak selalu mudah, tim BKSDA Aceh tetap komitmen untuk menjalankan tugas penting ini. 

“Kami akan terus berupaya untuk memandu gajah-gajah ini kembali ke habitat alaminya, menjaga keseimbangan ekosistem, dan menjaga keamanan masyarakat,” kata Satirin.

Dengan semangat pelestarian dan upaya bersama untuk meredakan konflik ini, BKSDA Aceh dan tim CRU Alue Kuyun memberikan harapan bahwa harmoni antara manusia dan satwa liar tetap bisa diwujudkan.(*)

Sumber: Antara

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS

Artikel Terkait

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok
Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar
Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas
Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya
Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025
Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”
Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun
Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

           
Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:15 WIB

Nasib Mira Ulfa Selebgram Aceh Usai Viral Baca Basmalah dengan Musik DJ: Pilih Jalani Pembinaan dan Tutup Akun TikTok

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:03 WIB

Mendagri Tegaskan Penyelesaian Masalah Tenaga Honorer Tahun 2025: Non-ASN Ilegal dan Tak Akan Dibayar

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:03 WIB

Fenomena Wanita Nongkrong Hingga Larut Malam Sambil Merokok di Banda Aceh Menghilangkan Kearifan Lokal, DPRK Minta Tindakan Tegas

Selasa, 14 Januari 2025 - 23:21 WIB

Berikut PNS yang Tidak Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025 Beserta Jadwal Pencairannya

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:56 WIB

Kesempatan Emas untuk Pemuda Aceh: Kodam IM Buka Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:48 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Dukung MK Tolak Penghapusan Kolom Agama di KTP: “Tanpa Ini, Masyarakat Bisa Kacau”

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:14 WIB

Los Angeles: Dari Kota Impian “Surga Dunia” Menjadi “Neraka Dunia”, Kerugian Hampir 1000 Triliun

Rabu, 8 Januari 2025 - 18:55 WIB

Bèrèh… Mualem Dorong Investasi untuk Buka Lapangan Kerja di Aceh Utara, Pabrik Akan Dibangun di Lhokseumawe

Berita Terkini