Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, saat memberikan sambutan dan arahan pada acara peluncuran Program Rampagoe PT PEMA, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh. |
Achehnetwork.com, Banda Aceh – Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh bergetar dengan semangat yang tak tertahankan saat peluncuran Program Rampagoe (Rangkai, Angkat UMKM untuk Pembangunan Nanggroe) oleh PT Pembangunan Aceh (PEMA).
Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, tampak begitu antusias mengapresiasi inisiatif luar biasa ini dalam sambutannya pada Kamis, 20 Juli 2023.
Dalam acara yang digelar dengan penuh kehangatan tersebut, Achmad Marzuki memberikan apresiasi mendalam untuk Program Rampagoe.
Ia percaya bahwa program yang dikembangkan oleh PT PEMA akan memberdayakan UMKM Aceh dengan sukses.
Lebih jauh lagi, melalui seminar yang dijadwalkan akan digelar, diharapkan berbagai masalah dan perbaikan yang diperlukan di masa depan dapat digali bersama.
Namun, Pj Gubernur menekankan pentingnya tindakan nyata dan bukan sekadar seremonial semata.
Menurutnya, hasil lapangan yang terukir akan menjadi pijakan yang kokoh untuk menerjang masa depan yang lebih cerah.
“Saya sangat senang dengan kegiatan seperti ini. PT PEMA, Bank Aceh Syariah, dan BPR Mustaqim harus berinovasi dan jemput bola. Kita harus kasihan pada pelaku UMKM dan masyarakat kita. Data menunjukkan bahwa total pinjaman masyarakat Aceh di pinjaman online mencapai Rp1,4 triliun. Ini adalah tantangan besar bagi kita semua agar masyarakat Aceh tidak terjebak dalam jerat pinjol,” tegas Gubernur.
Achmad Marzuki tak lupa mengingatkan perbankan, khususnya BAS dan BPR Mustaqim, untuk menyederhanakan mekanisme dan aturan terkait pembiayaan sektor UMKM.
Tujuannya agar masyarakat lebih tertarik mengajukan pinjaman ke perbankan daripada terjebak dalam kesulitan di kemudian hari, seperti jebakan batman.
“Jangan kalah cepat dengan Pinjol. Kita harus membuat pembiayaan yang betul-betul menyentuh pengusaha mikro kecil dan menengah dengan aturan yang mempermudah. Kita ingin masyarakat merasa nyaman dan mudah ketika berurusan dengan perbankan,” serunya.
Direktur Utama PT PEMA, Ali Mulyagusdin, penuh semangat mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan mandat dari Pj Gubernur Aceh untuk membina dan memberdayakan sektor UMKM.
Dalam upaya untuk mendukung perekonomian Aceh yang pernah dilanda krisis dan pandemi, Program Rampagoe hadir sebagai akronim dari Rangkai, Angkat UMKM untuk Pembangunan Nanggroe.
“UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Aceh dalam situasi sulit. Oleh karena itu, sesuai amanat Gubernur, PT PEMA mencoba membuka pasar bagi UMKM melalui Program Rampagoe ini. Kami berharap melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM Aceh dapat memiliki akses yang lebih luas dan lebih terangkat,” jelas Ali dengan penuh semangat.
Pembukaan pasar bagi produk UMKM juga akan didukung oleh mitra-mitra PT PEMA, termasuk Bank Aceh Syariah dan BPR Mustaqim.
Penandatanganan kerjasama jual-beli antara pelaku UMKM dan para rekanan menjadi tonggak awal bagi pertumbuhan UMKM di Aceh.
Dalam momen peluncuran Rampagoe ini, Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh juga disaksikan oleh Anggota DPR RI Rafly Kande, serta beberapa pejabat lainnya yang turut mendukung visi dan semangat baru untuk kemajuan UMKM Aceh.
Program Rampagoe, sebuah langkah maju untuk menghadirkan keberdayaan UMKM Aceh yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
Semangat inovasi dan keseriusan dalam membantu para pelaku UMKM akan menjadi kunci sukses bagi masa depan yang cerah dan berjaya di Nanggroe Aceh yang tercinta.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS
Ikuti kami di Fb Acheh Network Media