![]() |
Antrean di SPBU Meureubo. (Foto: tangkapan layar) |
ACEH BARAT – Sebuah video amatir yang memperlihatkan keributan antar sopir mobil di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kecamatan Meureubo beredar luas di Grup WhatsApp. Berita ini langsung menarik perhatian aparat hukum yang khawatir dengan dampaknya terhadap aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM).
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata kejadian tersebut dipicu oleh seorang sopir yang nekat menyelip kendaraan lain dalam antrean, yang kemudian memicu pertengkaran antar sopir yang merasa tidak terima dengan perlakuan tersebut. Beruntung, cekcok tersebut tidak berujung pada perkelahian fisik, karena sopir-sopir lain di lokasi segera berusaha melerai keduanya.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Pandji Santoso, melalui Kasat Reskrim Iptu Fachmi Suciandy, membenarkan adanya insiden tersebut. Namun, setelah pihak kepolisian mendalami kejadian tersebut, terungkap bahwa peristiwa tersebut bermula dari kesalahpahaman yang memicu adu mulut, namun tidak ada bentrokan fisik antar sopir yang sedang mengantre.
“Iya, memang kita mendapatkan informasi bahwa sekitar pukul 11.00 WIB terjadi adu mulut antara masyarakat yang sedang mengantre di SPBU ini. Setelah kita melakukan pengecekan, ternyata itu hanya kesalahpahaman yang disebabkan oleh berebut jalur dalam antrean BBM,” ungkap Iptu Fachmi.
Fachmi menjelaskan bahwa agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak menyebabkan antrean panjang di SPBU, pihak kepolisian telah meminta pengelola SPBU untuk menempatkan petugas yang dapat menjaga keteraturan antrian dan mencegah adanya serobotan antar pengantre untuk mendapatkan jenis BBM tertentu.
Namun demikian, petugas tidak akan segan menindaklanjuti pelanggaran pengantre BBM jika terbukti melakukan provokasi di lokasi SPBU dengan sengaja, yang dapat menyebabkan kemacetan di area tersebut.
“Kami telah mengimbau kepada pemilik SPBU untuk menunjuk petugas yang dapat membantu pengaturan masyarakat yang sedang mengantre, sehingga tidak terjadi saling rebutan antrean dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Iptu Fachmi.
Personel dari Kepolisian Resor (Polres) juga telah diterjunkan ke SPBU yang diduga terjadi keributan, untuk melakukan sosialisasi dan memberikan peringatan kepada masyarakat agar menjaga ketertiban. Mereka juga berupaya mengurai kemacetan agar antrean tidak berlarut-larut dan mengganggu pengguna jalan.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya keteraturan dan kesabaran saat mengantre di SPBU. Semoga dengan langkah-langkah yang diambil oleh pihak kepolisian dan pengelola SPBU, situasi serupa dapat diminimalisir di masa depan.(*)