Presiden Rusia, Valdimir Putin (Foto: Dok. kremlin.ru) |
MOSKWA – Presiden Rusia, Valdimir Putin, baru-baru ini menyampaikan pidato melalui siaran televisi nasional untuk menanggapi ancaman pengkhianatan dan pemberontakan bersenjata di negaranya.
Pidato tersebut mencerminkan kesiapan Rusia dalam menghadapi situasi yang mengkhawatirkan ini.
Dilansir oleh The Independent pada Sabtu (23/6), Putin mengecam kelompok militer Wagner yang dikabarkan berencana melakukan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah Rusia.
Ia menggambarkan tindakan mereka sebagai ekspedisi kriminal yang setara dengan pemberontakan bersenjata.
Putin menekankan bahwa Rusia akan mempertahankan diri dan menolak langkah semacam itu. Tujuannya adalah melindungi kehidupan, keamanan warga negara, dan integritas teritorial Rusia.
Putin juga menegaskan bahwa postur keamanan Rusia telah ditingkatkan di seluruh wilayah negara. Ia memperingatkan akan adanya “hukuman tak terhindarkan” bagi siapa pun yang mencoba memecah belah rakyat Rusia.
Ia menyebut tindakan pemberontakan dan pengkhianatan sebagai tikaman dari belakang bagi pasukan dan rakyat Rusia. Putin dengan tegas mendesak semua yang terlibat dalam konflik bersenjata untuk menghentikan partisipasinya.
Presiden Rusia juga mengakui bahwa situasi di negaranya saat ini sangat rumit. Menurutnya, pengkhianatan yang tinggi terjadi akibat ambisi pihak-pihak tertentu. Putin menjamin bahwa para pengkhianat akan diadili atas nama rakyat Rusia.
Sebelumnya, kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengungkapkan niatnya untuk menggulingkan kepemimpinan Kementerian Pertahanan Rusia karena dianggap gagal.
Prigozhin juga menyatakan bahwa pasukannya telah diserang dalam serangan udara oleh Rusia tanpa memberikan bukti yang jelas.
Ia mengancam akan memberikan balasan yang setimpal dan menuntut pertemuan dengan Kepala Staf Militer, Jenderal Valery Gerasimov, dan Menteri Pertahanan di Rostov.
Prigozhin mengklaim bahwa ia memiliki lebih dari 25.000 pasukan yang siap mati dalam konfrontasi di Rusia.
Ia menyatakan tekadnya untuk mati demi rakyat Rusia dan mengharapkan pertemuan dengan kepala staf militer dan Menteri Pertahanan.(*)