 |
| Mantan Kombatan GAM Harzaini Amin. (Foto: tangkapan layar aceh.tribunnews) |
ACEH TIMUR – Mantan kombatan GAM Aceh Timur, Harzaini Amin atau yang lebih dikenal dengan nama Bedoel, memberikan apresiasi dan dukungan kepada DPR Aceh yang mengusung Bustami Hamzah, Sekda Aceh, sebagai calon tunggal Penjabat (Pj) Gubernur Aceh untuk masa jabatan 2023-2024.
Menurut Bedoel, ini merupakan peluang besar yang perlu didukung karena Bustami Hamzah merupakan putra terbaik Aceh yang memiliki komitmen dalam membangun Aceh menjadi daerah yang sejahtera dan damai.
“Ini adalah peluang besar dan kita harus mendukung putra terbaik Aceh sebagai Pj Gubernur Aceh yang berkomitmen untuk membangun Aceh menuju sejahtera dan damai,” ujar Bedoel pada Rabu (14/6/2023).
Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, Badan Musyawarah (Bamus) DPR Aceh telah sepakat untuk mengusulkan satu nama calon tunggal Pj Gubernur Aceh kepada Menteri Dalam Negeri, yaitu Bustami Hamzah yang saat ini menjabat sebagai Sekda Aceh.
“Keputusan ini bukan tanpa alasan, karena kepemimpinan Ahmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh belum memenuhi harapan masyarakat Aceh,” ujar Bedoel.
Menurut mantan kombatan GAM tersebut, hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti kurangnya komitmen Pj Gubernur Aceh dalam mencari solusi terhadap penurunan 1 persen pendapatan Aceh melalui dana Otsus yang hingga saat ini belum terealisasi.
“Seharusnya seorang Gubernur banyak mengakomodasi aspirasi masyarakat dan sering melakukan kunjungan ke daerah-daerah, bukan hanya berada di kantor,” papar Bedoel.
Bedoel berharap agar DPR Aceh dapat memanfaatkan momentum ini dan memberikan dukungan kepada putra terbaik daerah untuk menjadi Pj Gubernur Aceh.
Masyarakat Aceh berharap agar putra asli Aceh diberikan kesempatan untuk menjadi Pj Gubernur Aceh yang memiliki integritas, kompeten, dan memahami kearifan lokal.
“Jika bukan putra Aceh, kami dengan tegas menolaknya,” tegas Bedoel.
Bedoel juga berharap agar Pj Gubernur Aceh yang baru kelak dapat bekerja keras dalam menjalankan tugasnya dengan memberikan prioritas pada pembangunan ekonomi yang saat ini sedang mengalami kendala.
“Apabila kita melihat saat ini, pertumbuhan ekonomi Aceh juga masih di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA), dimana dari target enam persen hanya tercapai sebesar 4,21 persen,” pungkas Bedoel.(*)
SHARE :
