Buah Kurma/net |
AchehNetwork.com – Tradisi berbuka puasa ala Rasulullah SAW tidak hanya sekadar ritual, tetapi sarat dengan makna mendalam yang mencerminkan kebijaksanaan dan keberkahan dalam setiap tindakannya.
Rasulullah dikenal memulai berbuka puasa dengan kurma segar dan segelas air putih, sebuah sunnah yang memberikan manfaat spiritual sekaligus kesehatan.
Keberkahan Memulai dengan Kurma
Sunnah ini bukan tanpa alasan. Kurma, dengan kandungan gula alami, memberikan energi instan yang sangat dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa.
Selain itu, segelas air putih membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang, memberikan hidrasi yang sangat penting.
Tidak hanya berhenti di sana, Rasulullah SAW juga memiliki kebiasaan unik untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, seperti tiga, lima, atau tujuh butir.
Kebiasaan ini menekankan keindahan bilangan ganjil, yang memiliki makna khusus dalam ajaran Islam.
Al-Munawi dalam Faidlul Qadîr menjelaskan kecintaan Rasulullah terhadap bilangan ganjil dalam berbagai aspek kehidupan.
Bahkan ketika berbuka puasa atau menjelang shalat Idul Fitri, beliau tetap memprioritaskan kebiasaan ini sebagai bentuk keseimbangan spiritual.
Kurma Ajwa: Simbol Keberkahan dan Kesehatan
Di antara berbagai jenis kurma, Rasulullah SAW memiliki kecenderungan khusus terhadap kurma Ajwa. Kurma ini memiliki sejarah yang panjang dalam tradisi Islam dan sering kali disebut sebagai kurma yang penuh keberkahan.
Kurma Ajwa diyakini memiliki manfaat spiritual dan kesehatan yang luar biasa. Dalam hadis yang diriwayatkan, disebutkan bahwa memakan tujuh butir kurma Ajwa pada pagi hari dapat melindungi dari racun dan sihir.
Hal ini menunjukkan bahwa sunnah Rasulullah tidak hanya memikirkan aspek ibadah, tetapi juga aspek perlindungan dan kesehatan umatnya.
Makna di Balik Bilangan Ganjil
Kebiasaan memakan kurma dalam jumlah ganjil tidak hanya soal angka, tetapi sarat dengan pesan kearifan.
Sunnah ini mengajarkan kita untuk memperhatikan detail dalam setiap tindakan, mengarahkan hati dan pikiran kepada makna spiritual yang lebih dalam.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa memakan kurma dalam jumlah genap tidak diperbolehkan. Sunnah ini lebih menekankan pada pemahaman makna di balik tindakan Rasulullah, yaitu keberkahan dan kebiasaan baik yang dapat membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Manfaat Kesehatan Kurma
Selain nilai spiritual, kurma juga memiliki manfaat kesehatan yang tak terbantahkan. Kaya akan vitamin, serat, dan mineral seperti potassium dan magnesium, kurma membantu menjaga kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, serta memberikan energi alami.
Mengonsumsi kurma secara rutin, terutama saat berbuka puasa, adalah cara yang bijak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sekaligus menjaga sunnah Rasulullah.
Kesimpulan
Tradisi berbuka puasa dengan kurma yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah kombinasi sempurna antara nilai spiritual dan manfaat kesehatan. Kebiasaan ini mengajarkan kita untuk memulai sesuatu dengan keberkahan, kesederhanaan, dan makna yang mendalam.
Dengan memahami hikmah di balik sunnah ini, kita tidak hanya mengikuti jejak Rasulullah, tetapi juga membawa kebaikan bagi tubuh dan jiwa kita.
Jadi, jangan lupa untuk memasukkan kurma ke dalam menu berbuka Anda sebagai bentuk cinta kepada sunnah dan tubuh Anda sendiri.***
Editor : ADM