Ilustrasi minuman kafein (Foto: net) |
Kedua minuman tersebut mengandung kafein yang dapat meningkatkan energi dan kewaspadaan.
Namun, penggunaan kafein secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti GERD dan gangguan pencernaan.
Akibatnya, banyak orang memutuskan untuk menghentikan kebiasaan minum kopi.
Namun, menghilangkan kafein dari asupan harian dapat memicu gejala putus zat.
Tingkat keparahan gejala putus zat kopi tergantung pada seberapa banyak kafein yang dikonsumsi sebelumnya dan seberapa drastis pengurangan asupan kopi dilakukan.
“Dalam jangka waktu tertentu, otak akan menyesuaikan reseptornya untuk merespons efek kafein dan mengembangkan ketergantungan,” kata Uma Naidoo, Direktur Psikiatri Nutrisi dan Gaya Hidup di Rumah Sakit Umum Massachusetts, seperti yang dilansir dari Insider.
1. Efek Samping Kafein yang Perlu Diketahui
Kafein bertindak sebagai stimulan pada sistem saraf pusat, yang dapat memberikan efek “bahagia” di otak seperti energi, kewaspadaan, dan rasa nyaman.
Namun, kafein juga dikaitkan dengan banyak efek samping, termasuk gangguan tidur, kecemasan, depresi, sakit perut, refluks asam lambung, otot berkedut, masalah kardiovaskular, nyeri tubuh, kesulitan sosial, mudah marah, kegugupan, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan pikiran.
Seperti obat lainnya, tubuh dapat menjadi terbiasa dengan kafein dan membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mencapai efek yang sama.
Tinjauan studi menunjukkan bahwa kafein dalam dosis tinggi secara teratur, misalnya antara 750 hingga 1.200 mg per hari, dapat menyebabkan toleransi.
Efek Penarikan Kafein pada Tubuh
Ketika Anda menghentikan konsumsi kafein, terutama bagi mereka yang telah kecanduan kafein, beberapa efek akan terjadi pada tubuh.
Salah satu tanda yang paling jelas dari ketergantungan kafein adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kafein.
Anda merasa tidak dapat berfungsi maksimal tanpa secangkir kopi di pagi hari.
Selain itu, ada juga gejala fisik saat berhenti minum kafein.
Menurut penelitian, gejala yang paling umum adalah sakit kepala, tetapi gejala putus zat lainnya termasuk kelelahan, energi dan keaktifan yang rendah, penurunan kewaspadaan, kantuk, suasana hati yang buruk, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan perasaan “berkabut”.
Penghentian kafein juga dapat menyebabkan gejala flu, mual, muntah, dan nyeri otot atau kekakuan.
Gejala-gejala ini biasanya muncul sekitar 12 hingga 24 jam setelah tidak mengonsumsi kafein, dengan puncaknya terjadi antara 20 hingga 51 jam setelah penghentian.
Durasi gejala penarikan kafein dapat berlangsung dari 2 hingga 9 hari.
Mengatasi Ketergantungan Kafein dengan Bijak…
Lanjut Halaman 2…
Halaman : 1 2 Selanjutnya