Pisang sale/ |
AchehNetwork.com – Halo Kawan Pecinta Kuliner! Sudah pernah mendengar tentang pisang sale? Camilan khas Aceh ini bukan sekadar makanan ringan, tetapi juga bagian dari warisan budaya tak benda Indonesia.
Yuk, kita telusuri lebih jauh tentang keunikan dan proses pembuatan pisang sale dari Aceh.
Keunikan Pisang Sale Khas Aceh
Aceh, provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia, terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya.
Selain itu, Aceh juga menawarkan berbagai kuliner lezat yang patut dicoba, salah satunya adalah pisang sale.
Camilan ini terbuat dari pisang awak yang diawetkan melalui proses pengasapan, menciptakan cita rasa yang unik dan khas.
Proses Pembuatan Pisang Sale
Pisang sale dihasilkan dari pisang yang dipotong kecil-kecil, kemudian dibentuk menjadi bulat panjang.
Setelah itu, pisang dikeringkan dengan cara dijemur untuk mengurangi kadar air, sehingga lebih tahan lama.
Pisang sale sendiri memiliki dua jenis, yaitu sale kering dan sale basah, yang keduanya dibuat melalui proses pengasapan.
Dilansir AN Creator dari fokusaceh.com, ada tiga metode utama dalam pembuatan pisang sale:
- Cara Tradisional: Menggunakan asap kayu.
- Pengasapan dengan Asap Belerang: Memberikan warna pucat pada pisang, membunuh mikroba, dan mencegah perubahan warna.
- Cara Basah: Menggunakan Natrium Bisulfit.
Rasa dan aroma khas pisang sale yang manis dan kenyal inilah yang membuatnya begitu digemari.
Pisang Sale sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Pada 30 September 2022, pisang sale resmi masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Usulan ini diajukan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur.
Daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Aceh
Berikut adalah beberapa karya budaya Aceh yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia:
- Canang Ceureukeh
- Pisang Sale Lhoknibong
- Terasi Langsa
- Meudayang
- Dendang Lebah
- Smong
- Ambe-ambeken
- Melengkan
- Sie Reuboh
- Le Bu Pedah
- Tangis Dilo
- Kasab
- Sidalupa
- Apam
- Rumah Rungko
- Malamang
- Dike Pam Panga
Menurut Konvensi UNESCO 2003, warisan budaya tak benda mencakup berbagai praktik, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta ruang-ruang budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Warisan ini memberikan rasa identitas yang berkelanjutan dan menghargai perbedaan budaya serta kreativitas manusia.
Pentingnya Melestarikan Warisan Budaya
Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia, termasuk bahasa, kuliner khas, dan seni.
Dengan begitu, budaya tak benda kita tidak akan hilang dan terus memberikan inspirasi bagi dunia.
Demikianlah informasi mengenai pisang sale, salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Semoga bermanfaat dan mari kita bersama-sama menjaga serta melestarikan budaya Indonesia!***
Editor : ADM