AchehNetwork.com – Dalam kehangatan Ramadhan, aroma wangi rempah-rempah memenuhi udara di Aceh.
Ini adalah saat tepat untuk menjelajahi kelezatan kuliner leluhur, terutama takjil-takjil warisan indatu yang selalu menggugah selera.
Salah satu primadona yang tak boleh terlewatkan adalah kanji rumbi, sebuah hidangan yang tidak hanya memuaskan rasa lapar, tapi juga memanjakan lidah dengan keunikan rasanya yang tiada duanya.
Kanji rumbi adalah bubur yang kaya akan bumbu. Berbahan dasar beras berkualitas tinggi yang dimasak hingga menjadi bubur, kemudian dicampur dengan beragam sayuran serta rempah-rempah yang telah dihaluskan sebagai bumbu utama.
Dalam proses pembuatannya, bahan-bahan seperti kentang, wortel, kunyit, jahe, bawang, daun sop, santan kelapa, daun pandan, dan serai, serta berbagai rempah lainnya digunakan secara harmonis.
Proses memasaknya membutuhkan waktu dua hingga tiga jam, dengan api yang harus terus menjaga agar tidak padam.
Di Aceh, kanji rumbi bukan hanya sekadar hidangan untuk berbuka puasa.
Masyarakat meyakini bahwa hidangan ini memiliki beragam khasiat, terutama sebagai obat untuk masuk angin dan masalah pencernaan seperti maag.
Ini tak heran, mengingat bahwa bumbu-bumbu seperti jahe, serai, kunyit, dan lainnya telah lama digunakan sebagai ramuan obat tradisional.
Selama bulan Ramadan, kanji rumbi tidak hanya dijual di pinggir jalan atau pusat kuliner, tapi juga ada tradisi khusus di mana hidangan ini dimasak dan dibagikan kepada seluruh warga.
Bahkan, Anda dapat menemukan kanji rumbi disajikan di berbagai masjid sebagai menu berbuka puasa bersama.
Namun, di luar bulan Ramadan, mencari hidangan khas ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
Jika Anda berkesempatan untuk menjelajahi kuliner Aceh, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan kanji rumbi yang sarat dengan sejarah dan khasiat kesehatan.
Rasakan kehangatan tradisi dan kelezatan cita rasa yang tak terlupakan dalam setiap suapan bubur yang kaya akan rempah-rempah tersebut.(*)/
SHARE :
