ACHEHNETWORK.COM – Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, mulai memberikan bocoran tentang kabinet yang akan ia bentuk setelah dilantik. Dalam pernyataannya, Prabowo menekankan bahwa kriteria utama bagi para menteri bukan hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga hati yang baik.
“Orang pintar tapi berhati busuk itu berbahaya,” ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta Convention Center, Sabtu (12/10/2024). Bagi Prabowo, moralitas adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin.
Kabinet Berjumlah Besar, Sesuai Luasnya Indonesia
Prabowo juga menyebutkan bahwa kabinetnya kemungkinan akan berjumlah sekitar 44-46 kementerian.
Hal ini didasari pada luas dan kompleksitas Indonesia yang setara dengan Eropa.
Menurutnya, wajar jika Indonesia yang memiliki banyak tantangan membutuhkan lebih banyak kementerian.
“Indonesia itu luasnya sama dengan Eropa yang memiliki 27 negara. Kita hanya satu negara, jadi wajar jika kabinetnya terlihat besar,” jelasnya.
Selain itu, Prabowo berencana membentuk koalisi pemerintahan yang besar dan inklusif, merangkul berbagai elemen masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia.
Dengan demikian, ia berharap dapat membentuk pemerintahan persatuan yang solid dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi negara.
Mengambil Menteri Era Jokowi yang Kompeten
Prabowo juga tidak ragu untuk mempertahankan beberapa menteri dari kabinet Jokowi.
Menurutnya, banyak dari mereka yang masih layak untuk melanjutkan kontribusi mereka dalam pemerintahan baru.
“Saya melihat banyak menteri di era Jokowi yang berkompeten dan berpengalaman, jadi mereka masih layak untuk melanjutkan kerja mereka di kabinet saya,” katanya.
Dengan pandangan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa pemilihan anggota kabinetnya tidak akan terpengaruh oleh latar belakang suku, agama, atau ras.
Yang terpenting, menurutnya, adalah kompetensi dan komitmen untuk memajukan bangsa.
Waspadai Orang Berhati Buruk
Namun, Prabowo juga memberikan peringatan tegas tentang bahaya orang-orang pintar yang memiliki niat buruk.
“Kita harus berani menghadapi kesulitan dan mencari solusi dengan melibatkan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tapi juga memiliki integritas,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia tidak boleh sembarangan dalam mengelola negara dan harus mengandalkan orang-orang terbaik yang memiliki moralitas tinggi.
Prabowo juga menegaskan pentingnya memerangi korupsi dengan tegas. Baginya, memberikan jabatan kepada orang yang tidak tepat bisa berdampak buruk bagi masa depan bangsa.
Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memilih orang-orang yang benar-benar berintegritas dalam kabinetnya.
Dengan demikian, masyarakat bisa berharap adanya perbaikan dan peningkatan dalam tata kelola pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo, yang menekankan pentingnya moralitas, kompetensi, dan kebersamaan.***
Editor : ADM