ACHEHNETWORK.COM – Mulyadi Muhammad, Sekretaris Gerakan Massa Buruh (GEMURUH) Aceh, menanggapi pernyataan Anggota DPRA, Irfannusir, yang meminta PT. Mifa Bersaudara ditutup.
Menurut Mulyadi, pernyataan tersebut terkesan kurang bijak dan tidak memperhatikan situasi secara menyeluruh. Ia menyatakan bahwa Irfannusir seharusnya dapat bersikap lebih dewasa dan arif dalam menanggapi isu tambang di Aceh.
Sebagai anggota DPRA, Irfannusir diharapkan mampu berpikir lebih objektif dan menyeluruh dalam melihat permasalahan tambang di Aceh, bukan sekadar mengajukan permintaan penutupan perusahaan yang telah memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), menciptakan ribuan lapangan pekerjaan, serta memberikan dampak positif bagi iklim investasi di Aceh.
“Tanah Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah. Nanggroe kita ini kaya, tetapi belum mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat Aceh karena kurangnya minat investor yang disebabkan oleh ketidakpastian keamanan dan politik di Aceh. Investor yang telah hadir seharusnya tidak ditakut-takuti dengan permintaan penutupan secara tiba-tiba,” ungkap Mulyadi kepada wartawan.
Ia menilai pernyataan Irfannusir tidak memikirkan nasib ribuan pekerja dan keluarga mereka yang menggantungkan harapan pada PT. Mifa Bersaudara.
Mulyadi mempertanyakan apakah Anggota DPRA tersebut dapat menyediakan lapangan kerja bagi para pekerja yang terdampak jika perusahaan ditutup.
Terkait dampak lingkungan, Mulyadi menegaskan bahwa pemerintah telah memiliki regulasi dan mekanisme yang jelas untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
Ia juga menyoroti minimnya perhatian terhadap tambang-tambang ilegal yang beroperasi di Aceh Barat dan Nagan Raya.
“Seharusnya, Pak Dewan juga memikirkan bagaimana caranya agar tambang ilegal tersebut bisa diupayakan menjadi tambang legal sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat,” tambahnya.
Mulyadi berharap Aceh dapat menciptakan iklim investasi yang sehat agar ke depan semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di wilayah tersebut.***
Kontributor : RZ
Editor : ADM