ACHEHNETWORK.COM – KIDDOS English School Kota Banda Aceh menggelar sosialisasi kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami pada Jumat (27/9/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada dewan guru mengenai kesiapsiagaan bencana, khususnya terkait gempa bumi dan tsunami.
Sosialisasi ini dirasa penting mengingat potensi gempa megathrust dan pentingnya perlindungan anak pada situasi darurat, khususnya para siswa KIDDOS English School.
Pada kesempatan tersebut, Ikhwan Julmi, mantan relawan tsunami Aceh, hadir sebagai narasumber dan memberikan materi mengenai kesiapsiagaan bencana, Standar Operasional Prosedur (SOP) gempa dan tsunami, serta pembentukan tim siaga bencana.
Hal ini dinilai krusial mengingat Aceh, khususnya Kota Banda Aceh, dikenal sebagai “laboratorium bencana” dengan potensi risiko yang tinggi.
Potensi gempa megathrust yang telah diinformasikan oleh BMKG dan BNPB juga menjadi perhatian utama.
Informasi tersebut telah disampaikan hingga ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta diketahui oleh masyarakat luas.
Kepala KIDDOS English School, Wendy Juliasari, S.H., M.H., menekankan pentingnya sosialisasi kebencanaan ini sebagai upaya agar para guru dan siswa lebih siap dalam menghadapi situasi darurat.
“Sebagai daerah yang rawan bencana, pemahaman mengenai kebencanaan sangat penting. Sejarah mencatat, pada tahun 2004, gempa bumi dahsyat melanda bumi Serambi Mekkah. Kegiatan ini adalah upaya belajar dari sejarah agar kita lebih siap menghadapi situasi serupa,” ungkapnya.
Direncanakan simulasi gempa bumi dan tsunami akan dilaksanakan pada Jumat, 4 Oktober 2024, sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini.
“Kegiatan ini sangat penting bagi para siswa dan staf pengajar agar mereka memahami pentingnya kesiapsiagaan saat bencana terjadi,” lanjut Wendy.
Selain itu, Wendy juga menginformasikan bahwa Kota Banda Aceh akan menjadi tuan rumah acara nasional peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana pada tanggal 8-10 Oktober 2024.
“Semoga simulasi ini juga menjadi bagian dari penyambutan Bulan Pengurangan Risiko Bencana tingkat nasional yang akan berlangsung di Aceh,” tambah Wendy.
Kegiatan sosialisasi kali ini, yang merupakan sosialisasi perdana, berfokus pada bagaimana cara evakuasi mandiri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Diharapkan, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari #BudayaSadarBencana dan #SiapUntukSelamat.
Di akhir wawancara, Wendy menyampaikan terima kasih kepada narasumber Ikhwan Julmi atas materi yang disampaikan, yang dinilai sangat bermanfaat dalam menambah wawasan terkait pengurangan risiko bencana.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para staf guru, yang aktif mengajukan berbagai pertanyaan selama sesi dialog berlangsung.***
Kontributor : Rizki Maulizar
Editor : ADM