AchehNetwork.com – Abrasi laut yang terjadi di Gampong Lhok Pu’uk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, kembali meluas, memaksa 204 kepala keluarga (KK) atau sekitar 787 jiwa mengungsi ke Meunasah, fasilitas umum di desa setempat, pada Rabu (18/9).
Sebagian warga bahkan terpaksa tinggal sementara di rumah kerabat mereka.
Geuchik Gampong Lhok Pu’uk, Bakhtiar, menyampaikan bahwa masalah abrasi ini telah menjadi ancaman tahunan bagi masyarakat pesisir.
Setiap tahun, abrasi menggerus garis pantai, menyebabkan kerusakan serius pada rumah-rumah warga.
Beberapa di antaranya mengalami kerusakan parah, bahkan ada yang hancur total.
“Kami sudah berulang kali mengajukan permohonan pembangunan tebing laut kepada pihak berwenang sebagai langkah pencegahan, namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret. Warga terus-menerus mengalami kerugian material akibat abrasi yang tak kunjung tertangani ini,” ungkap Bakhtiar.
Saat ini, para korban abrasi masih bertahan di Meunasah, dengan bantuan fasilitas dari pemerintah gampong.
Bakhtiar juga menambahkan bahwa pihak desa telah membuka dapur umum darurat di mushalla untuk menyediakan kebutuhan pokok bagi para pengungsi.
Bakhtiar berharap agar Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, sehingga solusi jangka panjang dapat segera diambil untuk melindungi warga dari dampak abrasi yang terus berlanjut.
Di sisi lain, Kepala Protokol Komunikasi Pimpinan Aceh Utara, Muslem Araly, menginformasikan bahwa tim dari Dinas Sosial telah tiba di lokasi untuk memberikan bantuan darurat.
Bantuan yang disalurkan berupa bahan pangan untuk kebutuhan para korban selama masa tanggap darurat.
“Tim dari Dinas Sosial sudah berada di lokasi dan telah memberikan bantuan masa panik kepada para korban abrasi,” tutup Muslem.
Dengan kondisi abrasi yang semakin parah, diharapkan perhatian pemerintah daerah dan pusat segera terfokus untuk menemukan solusi permanen yang dapat melindungi penduduk pesisir dari ancaman kerusakan lebih lanjut dan meminimalisir dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.***
Editor : ADM Acheh Network