AchehNetwork.com – Bakal calon Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dengan tegas mengecam aksi teror berupa pelemparan granat di rumah pribadi Bustami Hamzah pada Senin (2/9/2024) dini hari.
Insiden ini terjadi di Gampong Pineung, Banda Aceh, dan menjadi perhatian besar, terutama karena melibatkan salah satu calon Gubernur Aceh di Pilkada 2024.
Menurut Fadhlullah, yang akrab disapa Dek Fadh, peristiwa ini sangat bertentangan dengan kondisi Aceh yang selama ini dikenal aman, kondusif, dan nyaman.
“Kasus ini harus diusut tuntas. Ini tidak mencerminkan Aceh yang damai,” ujar Dek Fadh usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Banda Aceh.
Dek Fadh juga menyoroti potensi adanya unsur politik dalam insiden ini, mengingat pemilihan kepala daerah yang semakin dekat.
Ia berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan praktik-praktik propaganda yang dapat merusak suasana politik Aceh.
“Mana mungkin warga memiliki granat. Ini bisa jadi propaganda politik oleh oknum tak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan situasi,” tambahnya.
Politik Damai dan Sehat Harus Ditegakkan di Aceh
Sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Aceh dan bakal calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Muzakir Manaf (Mualem), Dek Fadh menegaskan bahwa Pilkada Aceh harus berjalan dengan damai.
Ia mengajak semua pihak untuk menciptakan suasana politik yang sehat dan menyenangkan.
“Persaingan politik harus berjalan dengan baik, mari kita ciptakan politik yang sehat,” seru anggota DPR RI dua periode ini.
Wakil Ketua DPP Partai Aceh, Dr. Nurlis Effendi, juga mendukung pernyataan Dek Fadh.
Ia percaya bahwa kasus ini akan diusut tuntas dan berharap agar masyarakat tidak memperkeruh suasana.
“Mari kita jaga suasana politik Aceh agar tetap sejuk dan nyaman,” ujarnya, seraya mengajak semua pihak untuk mendukung aparat kepolisian dalam mengungkap kasus ini.
Polisi Selidiki Motif di Balik Aksi Teror
Kasus pelemparan granat ini kini sedang ditangani secara serius oleh Satreskrim Polresta Banda Aceh.
Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kasat Reskrim, Kompol Fadilah Aditia Pratama, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti dari tempat kejadian perkara (TKP), termasuk rekaman CCTV.
“Kami masih melakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan jenis granat yang digunakan,” jelasnya.
Dalam penyelidikan ini, Tim Jibom Brimobda Aceh, Intelijen, dan Reskrim dari Polda serta Polresta Banda Aceh dikerahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari para saksi, termasuk anggota keluarga dan penjaga rumah Bustami.
Beruntung, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan kerusakan pada bagian sudut kiri rumah, terutama pot bunga di samping garasi.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak keamanan di sekitar lokasi diperketat, dan jalur menuju rumah Bustami Hamzah ditutup sementara selama proses penyelidikan berlangsung.
Pilkada Aceh 2024: Pertarungan Politik yang Panas
Bustami Hamzah, yang menjadi korban aksi teror ini, adalah bakal calon Gubernur Aceh yang berpasangan dengan Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop).
Pasangan ini diusung oleh Partai NasDem, PAN, Golkar, serta partai lokal Aceh, PAS dan PDA.
Di sisi lain, pasangan rivalnya, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh), didukung oleh koalisi besar yang terdiri dari Partai Aceh, Gerindra, Demokrat, PKB, PPP, PKS, PDIP, dan Partai Nanggroe Aceh (PNA).
Mualem sendiri adalah mantan Panglima GAM dan kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Aceh, partai lokal terbesar di Aceh.
Sedangkan Dek Fadh adalah mantan komandan operasi GAM Wilayah Pidie yang kini menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Aceh.
Dengan Pilkada Aceh 2024 yang semakin dekat, situasi politik di Aceh pun semakin memanas.
Namun, harapan akan politik damai dan sehat terus digaungkan oleh para tokoh, demi menjaga stabilitas dan keamanan di provinsi ini.
Kasus penggranatan rumah Bustami Hamzah menambah ketegangan dalam persaingan politik di Aceh jelang Pilkada 2024.
Namun, tokoh-tokoh politik seperti Fadhlullah dan Dr. Nurlis Effendi terus mengingatkan pentingnya menjaga suasana damai dan mendukung proses hukum yang sedang berlangsung.
Pihak kepolisian kini bekerja keras untuk mengungkap motif di balik aksi teror ini, sambil menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi kejadian.
Semoga Pilkada Aceh dapat berlangsung dengan damai, dan masyarakat Aceh dapat terus menikmati suasana politik yang sejuk dan kondusif.***