Keterangan gambar: kiri: pelaku pembunuhan berhasil diamankan polisi/kanan: Alamarhumah Siti Alia Humaira (korban) |
AchehNetwork.com – Siti Alia Humaira (21), seorang mahasiswi program studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh,
ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Desa Geudong Alue, Kota Juang Bireuen, pada Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.
Kasus ini mengundang perhatian luas dan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat.
Kronologi Penemuan
Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh ibu korban, Nurlela Wati (53), yang mencoba membangunkan anaknya untuk shalat Zhuhur.
Betapa kagetnya ia saat menemukan Siti Alia sudah tidak bernyawa, dengan luka goresan dan memar di leher serta darah yang keluar dari mulut dan hidungnya.
Spekulasi dan Reaksi Masyarakat
Berita meninggalnya Siti Alia dengan cepat menyebar, menimbulkan berbagai dugaan.
Ada yang mengatakan korban dibegal saat sendirian di rumah, sementara yang lain menduga ia dibunuh.
Pihak keluarga segera membawa jenazah ke rumah sakit untuk divisum guna memastikan penyebab kematiannya.
Tindakan Kepolisian
Mendapat laporan ini, Satreskrim bersama Unit Identifikasi dan Polsek Kota Juang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Keuchik Geudong Alue, Sayed Fachruradhi, menjelaskan, “Keluarga korban menemukan anaknya dalam keadaan meninggal dunia di rumahnya dan segera dibawa ke rumah sakit.”
Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko SH MH, melalui Kasat Reskrim AKP Adimas Firmansyah STrK SIK MSi, menjelaskan bahwa dari olah TKP dan keterangan saksi-saksi,
ditemukan petunjuk yang mengarah kepada seorang pria yang diduga sebagai pelaku.
“Aksi kejinya menyebabkan meninggalnya mahasiswi tersebut,” ungkapnya.
Penangkapan Pelaku
Kurang dari 24 jam sejak kejadian, pelaku utama pembunuhan, RJ (35), warga Meuse, Kecamatan Kuta Blang, Bireuen, berhasil ditangkap.
RJ ditangkap pada Jumat (2/8/2024) sekitar pukul 08.30 WIB di Desa Meuse.
Kini, RJ harus mempertanggungjawabkan perbuatannya atas kematian tragis Siti Alia Humaira.
Proses hukum akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.***