Demo protes RUU Pilkada/Foto: CNN Indonesia |
AchehNetwork.com – Gelombang aksi protes terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada semakin memanas di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Ribuan massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat bersatu untuk menyuarakan penolakan terhadap pengesahan revisi RUU Pilkada.
Aksi ini bahkan memuncak dengan aksi memanjat pagar gedung DPR dan membakar ban bekas.
Protes yang berlangsung siang ini mulai menjadi perhatian publik sekitar pukul 13.25 WIB.
Beberapa demonstran nekat memanjat pagar gedung, mengibarkan Bendera Merah Putih serta bendera organisasi mereka.
Tidak hanya itu, suasana semakin riuh dengan nyanyian dan yel-yel dari massa yang berkumpul di sekitar lokasi.
Seperti yang terpantau, aksi semakin intens ketika massa mulai membakar ban bekas sebagai bentuk protes simbolis.
Beberapa dari mereka tampak berkeliling di sekitar api, membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap langkah DPR RI.
Massa yang memadati area depan gedung juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap revisi RUU Pilkada yang dinilai mengabaikan kepentingan rakyat.
Protes Besar di Seluruh Indonesia
Tidak hanya di Jakarta, aksi protes juga terjadi serentak di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Demo besar ini merupakan respons terhadap manuver DPR yang dianggap mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Gerakan ini semakin viral di media sosial dengan tagar #PeringatanDaruratIndonesia, yang menyerukan perlawanan terhadap pengesahan RUU Pilkada.
Rapat Paripurna DPR Batal Mengesahkan RUU Pilkada
Sementara itu, rapat paripurna DPR RI yang dijadwalkan untuk mengesahkan RUU Pilkada menjadi undang-undang terpaksa batal.
Pasalnya, rapat tersebut tidak memenuhi kuorum karena hanya dihadiri oleh 89 anggota DPR.
Pembatalan ini menjadi kemenangan sementara bagi para demonstran yang terus mendesak agar DPR benar-benar membatalkan revisi undang-undang tersebut.
Pengamanan Ketat
Aparat kepolisian telah disiagakan untuk mengamankan situasi di sekitar Kompleks Parlemen, Jakarta.
Pengamanan ekstra ketat diberlakukan untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang lebih besar.
Meski situasi memanas, aksi demonstrasi masih berlangsung dengan damai, meskipun ketegangan tetap terasa di udara.
Aksi protes hari ini menunjukkan betapa kuatnya suara rakyat yang menolak pengesahan revisi RUU Pilkada.
Massa yang turun ke jalan tidak hanya menyuarakan penolakan, tetapi juga mengirimkan pesan tegas kepada para wakil rakyat di DPR untuk lebih mendengarkan aspirasi mereka.***