Dansatgas Letkol Inf Raden Herman Sasmita lakukan Foto Bersama Usai Kegiatan Danrem 012/TU, Kolonel Inf Deni Gunawan, S.E., Sumber Foto : Penerangan Korem 012/TU |
AchehNetwork.com – Pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Komandan Korem 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Deni Gunawan, S.E., dengan penuh kebanggaan menyambut kepulangan prajurit Yonif 115/Macan Leuser yang telah menyelesaikan tugas pengamanan di perbatasan RI-Papua Nugini.
Setelah bertugas selama kurang lebih 17 bulan, para prajurit kembali ke Aceh dengan selamat dan membawa cerita keberhasilan dari medan tugas mereka.
Yonif 115/Macan Leuser, satuan tempur yang bermarkas di Desa Pasi Asahan, Kecamatan Pasi Raja, Kabupaten Aceh Selatan, telah menjalankan tugas penting dalam menjaga perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Dalam misi ini, sebanyak 450 personel di bawah pimpinan Dansatgas Letkol Inf Raden Herman Sasmita berlayar kembali ke Aceh menggunakan KRI Teluk Calang 524.
Apresiasi Tinggi dari Pimpinan
Setibanya di Pelabuhan Krueng Geukeh, Aceh Utara, para prajurit disambut dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI Ayi Supriatna, S.I.P., M.M. Kolonel Inf Deni Gunawan, S.E., yang mewakili keluarga besar Korem 012/Teuku Umar, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para prajurit yang telah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.
“Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi, disiplin, dan semangat juang yang tinggi dari para prajurit, serta kemampuan mereka dalam meraih simpati dan dukungan masyarakat setempat melalui pendekatan yang humanis,” ujar Danrem.
Ia menambahkan bahwa pengalaman berharga ini akan menjadi bekal penting bagi para prajurit untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Upacara penyambutan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Danrem 011/Lilawangsa, para pejabat utama Kodam Iskandar Muda, Danlanal Lhokseumawe, Walikota Lhokseumawe beserta unsur Forkopimda, Bupati Aceh Utara beserta unsur Forkopimda, Dansatrad 231 Lhokseumawe, dan Dankipan B Yonko 469 Lhokseumawe.
Kepulangan prajurit Yonif 115/Macan Leuser bukan hanya disambut oleh para petinggi militer, tetapi juga oleh masyarakat Aceh yang merasa bangga atas pengabdian mereka.
Pengalaman ini diharapkan dapat memperkuat semangat juang para prajurit dalam menjalankan tugas-tugas lainnya di masa mendatang.***