Fakta menarik negara Malta/Foto: pixabay |
AchehNetwork.com – Negara Malta adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Laut Mediterania, sekitar 93 km selatan Italia.
Negara ini terdiri dari tiga pulau utama—Malta, Gozo, dan Comino—serta beberapa pulau kecil.
Luas total negara Malta hanya sekitar 316 km², menjadikannya salah satu negara terkecil di Eropa dan di dunia.
Meskipun kecil, Malta memiliki peran strategis penting dalam sejarah dan geopolitik Mediterania.
Ibukota dan Kota-Kota Utama
Ibukota Malta adalah Valletta, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya.
Valletta dikenal sebagai salah satu kota paling terpelihara di Eropa, dengan banyak bangunan bersejarah yang berasal dari era Knights Hospitaller.
Kota ini dinamai menurut nama Grand Master Jean de La Valette yang memimpin pertahanan Malta dari Penyerangan Turki pada tahun 1565.
Selain Valletta, kota penting lainnya di Malta termasuk Birkirkara, Sliema, dan St. Julian’s, yang juga menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial.
Budaya dan Warisan
Budaya Malta merupakan campuran yang kaya dari berbagai pengaruh, termasuk Italia, Inggris, Arab, dan Norman.
Salah satu aspek budaya yang sangat menonjol adalah festival-festival tradisional yang diadakan sepanjang tahun, seperti Festival Karnaval dan Festa.
Festa adalah festival lokal yang merayakan santo pelindung setiap paroki dengan parade, musik, dan makanan.
Malta juga terkenal dengan bahasa dan aksen khasnya.
Budaya Malta sangat dipengaruhi oleh sejarah panjangnya, termasuk pengaruh dari bangsa-bangsa yang pernah menduduki atau mengunjungi pulau ini.
Bahasa
Bahasa resmi Malta adalah Malta dan Inggris.
Bahasa Malta, atau Maltese, adalah bahasa Semitik yang ditulis dengan alfabet Latin.
Bahasa ini merupakan satu-satunya bahasa Semitik yang diucapkan di Eropa dan memiliki akar yang dalam dalam bahasa Arab, tetapi juga mengandung banyak kata pinjaman dari bahasa Italia dan Inggris.
Bahasa Inggris juga digunakan secara luas dalam administrasi, pendidikan, dan bisnis.
Kuliner
Kuliner Malta, Pastizzi/foto: pixabay |
Kuliner Malta mencerminkan pengaruh berbagai budaya yang telah hadir di pulau ini.
Beberapa hidangan khas Malta termasuk:
- Pastizzi: Pastry berisi ricotta atau kacang polong yang sangat populer di Malta.
- Fenek: Hidangan utama yang menggunakan daging kelinci, sering dimasak dengan anggur merah dan rempah-rempah.
- Bragioli: Daging sapi yang diisi dengan campuran daging cincang, bumbu, dan telur, kemudian direbus dalam saus tomat.
- Kapunata: Versi Malta dari ratatouille yang terbuat dari sayuran seperti terong, paprika, dan tomat.
Minuman tradisional termasuk Kinnie, sebuah soda pahit yang terbuat dari buah pahit, dan Limoncello.
Pariwisata
Pulau Gozzo / Foto: pixabay |
Malta adalah destinasi wisata yang sangat populer, dikenal dengan keindahan alamnya, situs bersejarah, dan pantai yang menawan.
Beberapa tempat yang wajib dikunjungi meliputi:
- Valletta: Menawarkan arsitektur yang megah, termasuk Katedral St. John dan Palace of the Grand Masters.
- Mdina: Kota tua yang dikenal sebagai “Kota Tenang”, dengan jalan-jalan sempit dan bangunan bersejarah yang indah.
- Gozo: Pulau yang lebih kecil ini dikenal dengan keindahan alamnya, termasuk Azure Window yang ikonik (meskipun sudah runtuh) dan Ggantija Temples, situs arkeologi kuno.
- Comino: Pulau kecil yang terkenal dengan Laguna Biru, sebuah destinasi populer untuk berenang dan snorkeling.
Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi
Malta memiliki standar hidup yang relatif tinggi dan sistem kesejahteraan sosial yang baik.
Pemerintah Malta menawarkan berbagai layanan publik termasuk layanan kesehatan, pendidikan, dan dukungan sosial.
Negara ini juga memiliki salah satu tingkat pengangguran terendah di Uni Eropa dan telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama bertahun-tahun.
Ekonomi Malta didorong oleh sektor layanan, termasuk pariwisata, keuangan, dan teknologi informasi.
Malta juga menjadi pusat bisnis internasional dengan kebijakan perpajakan yang menarik bagi perusahaan asing.
Industri pelayaran dan produksi film juga memainkan peran penting dalam ekonomi Malta.
Sejarah
Ksatria Pertahanan Malta/Foto: pixabay |
Sejarah Malta mencakup pengaruh dari berbagai kekuatan besar.
Pulau ini telah menjadi rumah bagi berbagai peradaban mulai dari Fenisia, Romawi, Arab, hingga Normandia.
Pada abad ke-16, Malta menjadi basis Knights Hospitaller, sebuah ordo militer Katolik yang mempertahankan pulau dari serangan Ottoman dalam Pertempuran Malta pada 1565.
Periode ini meninggalkan jejak yang mendalam dalam arsitektur dan budaya Malta.
Malta menjadi koloni Inggris pada awal abad ke-19 dan memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1964.
Negara ini kemudian menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2004.
Sejak saat itu, Malta telah berkembang pesat dalam berbagai aspek, baik dalam hal infrastruktur maupun ekonomi.***