Penyelidikan Keracunan 28 Pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, Pidie: Satuan Reskrim Polres Pidie Periksa Penitip Nasi |
AchehNetwork.com – Kasus keracunan yang menimpa 28 pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, Kecamatan Tiro, kini tengah dalam penyelidikan serius oleh Satuan Reskrim Polres Pidie.
Kejadian ini berawal setelah sejumlah pelajar jatuh sakit usai menyantap nasi gurih yang dibeli di kantin kompleks madrasah tersebut.
Sebagaimana diketahui, ke-28 pelajar yang sempat dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen, kini telah sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Penelitian Saksi
Kapolres Pidie, AKBP Jaka Mulyana SIK MIK, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (29/7/2024), menyatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari tujuh saksi terkait insiden ini.
“Kami telah memeriksa kepala madrasah, tiga pelajar, satu pedagang nasi, dan dua penitip nasi,” ungkap Kapolres.
Menurut keterangan warga, penitip nasi tersebut telah berjualan di kantin MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro selama tiga hingga lima tahun tanpa ada insiden keracunan sebelumnya.
“Warga menyatakan bahwa kejadian keracunan ini baru pertama kali terjadi setelah para pelajar menyantap nasi gurih pada hari tersebut,” jelas Kapolres.
Reaksi Pedagang dan Penitip Nasi
Kasat Reskrim Polres Pidie, AKP Dedy Miswar MH, menyampaikan bahwa pemeriksaan terhadap ketujuh saksi bertujuan untuk mengetahui kronologis kejadian secara detail.
“Pedagang maupun penitip nasi sangat terkejut ketika mengetahui bahwa para pelajar mengalami sakit perut dan muntah-muntah. Mereka tidak menyangka makanan yang dijualnya bisa menyebabkan keracunan,” ungkapnya.
Pengujian Sampel Makanan
AKP Dedy juga menambahkan bahwa sampel makanan yang dimakan oleh para pelajar telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Aceh untuk diuji.
“Kami berharap hasil uji laboratorium akan segera keluar dalam pekan ini,” pungkasnya.
Kasus ini masih terus diselidiki untuk memastikan penyebab keracunan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Satuan Reskrim Polres Pidie berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini demi keamanan dan kesehatan para pelajar.***