|
Oecusse, Wilayah Enklave Timor Leste di Daratan Indonesia/Foto: yt invoice indonesia |
AchehNetwork.com – Oecusse, sebuah kota yang terlihat berada di tengah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), sebenarnya adalah bagian dari Timor Leste.
Lho, kok bisa begitu? Sebenarnya, Oecusse memang tidak pernah menjadi bagian dari wilayah NTT, bahkan sebelum Belanda menguasai daerah ini.
Untuk memahami lebih jelas, kita harus melacak sejarahnya yang sudah berlangsung lama hingga masa kolonial Portugis.
Saat itu, Portugis sudah lebih dulu menduduki wilayah Oecusse, namun mereka terpaksa meninggalkan kota tersebut akibat konflik internal.
Menurut sumber dari sciencespo.fr, Portugis mulai memperluas kekuasaannya di Indonesia pada awal abad ke-16, tepatnya pada tahun 1511, dengan menaklukkan Kerajaan Malaka.
Pada tahun 1512, pelayaran Portugis berlanjut menuju Kepulauan Maluku, tempat yang terkenal akan komoditas rempah-rempahnya.
Dari sana, mereka terus bergerak ke selatan dan tiba di Pulau Timor, tepatnya di wilayah Pante Macassar, ibukota kotamadya Oecusse, pada tahun 1515.
Sementara itu, Belanda tidak tinggal diam. Di Maluku, mereka bersekutu dengan Sultan Ternate untuk mengusir Portugis dari Ambon dan Tidore.
Terdesak, Portugis mundur ke Timor dan menduduki wilayah timur pulau tersebut. Di sisi lain, Belanda bergerak merebut pelabuhan Kupang di barat Timor.
Pada akhirnya, Portugis terpaksa menguasai Timor bagian timur, termasuk Oecusse, sejak tahun 1520.
|
Peta oecusse/ |
Pada tahun 1702, Portugis secara resmi menjadikan Timor bagian timur (sekarang Timor Leste) sebagai koloni mereka.
Namun, sejarah berubah ketika VOC runtuh pada tahun 1799.
Saat itu, Belanda mengambil alih kekuasaan langsung atas Hindia Belanda, dan akhirnya pada tahun 1914, Pulau Timor secara resmi dibagi menjadi dua wilayah.
Bagian barat, yang sekarang menjadi NTT, dikuasai oleh Belanda, sementara bagian timur, yang termasuk Oecusse, tetap dikuasai oleh Portugis.
Setelah Indonesia merdeka, negara ini menyatakan bahwa semua bekas wilayah jajahan Belanda menjadi bagian dari NKRI.
Karena Timor Leste bukan bekas jajahan Belanda, wilayah ini dibiarkan terpisah untuk beberapa dekade.
Namun, setelah Revolusi Bunga di Portugal pada tahun 1974, Portugal meninggalkan Timor Timur, yang kemudian diakuisisi oleh Indonesia sebagai provinsi ke-27 pada tahun 1976, termasuk Oecusse.
Sayangnya, pasca runtuhnya Orde Baru, gerakan separatis mulai muncul di Timor Timur.
Akhirnya, pada tahun 1999, Indonesia melepaskan Timor Timur, termasuk Oecusse, yang pada awalnya memang bukan bagian dari wilayah jajahan Belanda.***