MPU Kota Banda Aceh Mengecam Kontes Waria, Meminta Tindakan Tegas dari Penegak Hukum, Ternyata Ini Nama Waria Tersebut…

Selasa, 6 Agustus 2024 - 12:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontes waria
MPU Banda Aceh Mengecam kontes waria





AchehNetwork.com – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh menanggapi keras video viral kontes Miss Beauty Star Indonesia 2024 yang diduga diikuti oleh para waria. 

Kontes ini menimbulkan kontroversi besar, terutama karena salah satu kontestan, Ayu Saree, membawa nama Aceh dan berhasil meraih kemenangan.

Ketua MPU Kota Banda Aceh, Tgk. H. Syibral Malasyi, bersama Ketua Komisi C bidang Dakwah dan Keluarga, Tgk Umar Rafsanjani, Lc MA, menyatakan keprihatinannya dan mempertanyakan legalitas kontes tersebut serta keterlibatan peserta yang membawa nama Aceh.

“Kami mempertanyakan apakah kontes tersebut memiliki izin resmi dan apakah peserta yang membawa nama Aceh mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Aceh dan Dinas Pariwisata Aceh,” ungkap Tgk. H. Syibral Malasyi pada Selasa (6/8/2024).

MPU Kota Banda Aceh menyesalkan penyelenggaraan kontes ini yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai syariat Islam yang dianut di Aceh. 

“Jika memang ini adalah kontes waria, maka ini adalah pelanggaran terhadap syariat Islam dan sangat memalukan. Pemerintah dan pihak terkait harus segera memanggil panitia dan peserta kontes untuk dimintai keterangan dan pertanggungjawaban,” tegasnya.

Tgk Syibral Malasyi juga menekankan bahwa kontes tersebut sama sekali tidak mewakili prinsip-prinsip syariat Islam yang dijunjung tinggi di Aceh.

“MPU Kota Banda Aceh menunggu sikap tegas dari pemerintah untuk menindaklanjuti masalah ini. Kami berharap ada langkah konkret untuk memastikan hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” ujarnya.

Reaksi keras dari MPU ini menggarisbawahi keprihatinan masyarakat Aceh terhadap kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan norma dan budaya setempat. 

Sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, Aceh memiliki standar ketat dalam menilai kegiatan-kegiatan yang digelar di wilayahnya.

Kontroversi ini mengundang perhatian luas, tidak hanya di Aceh tetapi juga di tingkat nasional. 

Banyak pihak berharap pemerintah dapat menyelesaikan isu ini dengan bijaksana, menjaga harmoni sosial, dan menghormati hukum serta adat istiadat setempat.***

Baca Juga :  Para Atlet PON XXI Aceh-Sumut Mulai Berdatangan, Tim Layar Kaltara dan Kaltim Tiba Lebih Awal ke Aceh

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Massa di Lhokseumawe Desak Polresta Banda Aceh Cabut Status Tersangka Mahasiswa Demo DPRA
Cuaca Ekstrem Tunda Pertandingan Panjat Tebing di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Kisruh Laga Sepak Bola PON Aceh-Sumut: Menpora Dito Beri Peringatan Sanksi Berat Terhadap Pemain dan Wasit
Venue Menembak PON 2024 di Aceh Besar Ambruk, Banjir dan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab
5 Kontroversi PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara: Dari Fasilitas Buruk hingga Keputusan Wasit yang Menuai Protes
Kecelakaan Tragis di Bener Meriah, Balita Tewas Akibat Tabrakan Sepeda Motor dengan Truk
Abrasi Pantai di Gampong Lhok Puuk, Aceh Utara Makin Memprihatinkan, Warga Terdampak Berharap Penanganan Serius
Atap Venue Cabor Menembak PON XXI di Aceh Ambruk, Pertandingan Ditunda

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 17 September 2024 - 21:49 WIB

Aksi Massa di Lhokseumawe Desak Polresta Banda Aceh Cabut Status Tersangka Mahasiswa Demo DPRA

Selasa, 17 September 2024 - 21:43 WIB

Cuaca Ekstrem Tunda Pertandingan Panjat Tebing di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Selasa, 17 September 2024 - 21:29 WIB

Kisruh Laga Sepak Bola PON Aceh-Sumut: Menpora Dito Beri Peringatan Sanksi Berat Terhadap Pemain dan Wasit

Selasa, 17 September 2024 - 21:20 WIB

Venue Menembak PON 2024 di Aceh Besar Ambruk, Banjir dan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab

Selasa, 17 September 2024 - 17:28 WIB

Kecelakaan Tragis di Bener Meriah, Balita Tewas Akibat Tabrakan Sepeda Motor dengan Truk

BERITA TERKINI