|
paramotor mengalami insiden dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Kabupaten Aceh Utara/ |
AchehNetwork.com – Dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh, sebanyak lima atlet paramotor mengalami insiden dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Kabupaten Aceh Utara selama dua hari terakhir.
Para atlet ini awalnya terbang dari Bandara Sultan Malikussaleh, Aceh Utara, namun akibat sejumlah kendala, mereka harus mendarat di berbagai lokasi, termasuk halaman rumah warga, area persawahan, hingga jalan raya.
Fenomena ini menimbulkan perhatian khusus, termasuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh, Aceh Utara.
Mereka menyatakan bahwa kondisi cuaca di sekitar bandara tempat kompetisi paramotor dan paralayang berlangsung sebenarnya cukup kondusif.
Arijuddin, seorang prakirawan dari BMKG Bandara Malikussaleh, menyampaikan bahwa cuaca di area tersebut relatif stabil dengan kecepatan angin berkisar antara 6 hingga 10 knot, yang dinilai masih aman untuk penerbangan paramotor.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya secara rutin memberikan informasi cuaca kepada panitia PON setiap tiga jam sekali.
Ketua Paramotor Indonesia, Cahyo Alkantana, turut memberikan penjelasan bahwa selain faktor cuaca, kerusakan mesin juga menjadi penyebab utama beberapa atlet paramotor terpaksa mendarat darurat.
Beruntung, tidak ada korban luka serius dalam insiden ini, dan seluruh atlet berhasil selamat.
Insiden ini menggarisbawahi pentingnya kesiapan dan koordinasi dalam pelaksanaan olahraga udara yang sangat bergantung pada faktor cuaca dan teknis.
Meskipun tantangan ini sempat terjadi, perlombaan PON tetap berlangsung dengan pengawasan ketat demi menjaga keselamatan para atlet.***