Proyek pembangunan jembatan di atas angin dan gambar ilustrasi/pixabay |
AchehNetwork.com – PT PLN (Persero) terus berupaya menyelesaikan pembangunan Jembatan Atas Angin di Desa Sanehen, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah.
Jembatan ini merupakan bagian dari infrastruktur proyek strategis nasional (PSN) PLTA Peusangan 1 dan 2.
Diharapkan, jembatan ini akan rampung dan siap digunakan pada akhir Agustus 2024.
Jembatan Atas Angin akan menjadi akses jalan baru bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, lokasi ini memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata.
Area reservoir yang biasanya menjadi danau buatan akan menjadi objek wisata baru di daerah tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar danau baru tersebut.
“Nanti ya, danau baru buatan akan tercipta dan juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata baru di Takengon,” ujar Manager UPP SBU 2, Nove Ardianto.
Destinasi Wisata Baru di Takengon
Danau buatan ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati kopi khas Gayo yang terkenal.
General Manager PLN UIP SBU, Hening Kyat Pamungkas, mengatakan bahwa Jembatan Atas Angin yang berada di tengah-tengah danau buatan akan menjadi landmark baru bagi Kabupaten Aceh Tengah.
“Berikutnya, kita akan merasakan manfaat besar bagi Provinsi Aceh, khususnya Aceh Tengah, setelah PLTA Peusangan 1 dan 2 beroperasi,” tambah Hening.
Proyek PLTA Peusangan 1 dan 2
Pembangunan Jembatan Atas Angin dimulai pada April 2020, sementara pekerjaan untuk PLTA Peusangan dimulai pada Mei 2011.
PLTA Peusangan Unit 1 diperkirakan akan selesai pada 30 Desember 2024, dengan kapasitas 45 MW untuk Peusangan 1 dan 43 MW untuk Peusangan 2.
Berikut adalah beberapa manfaat dari PLTA Peusangan 1 dan 2:
-
Menggerakkan roda perekonomian:
- Meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan sekitarnya, mendukung pengembangan potensi daerah.
-
Meningkatkan Pendapatan Daerah:
- Potensi retribusi penggunaan air untuk PLTA yang nilainya dapat mencapai Rp24 miliar per tahun dengan produksi tahunan sebesar 323,2 GWH. Asumsi pajak air permukaan (PAP) adalah Rp75 per kWh.
-
Menumbuhkan Sektor Pariwisata:
- Munculnya potensi pariwisata baru yang berkaitan dengan keberadaan PLTA Peusangan, seperti wisata edukasi dan lain-lain.
Pembangunan Jembatan Atas Angin dan PLTA Peusangan diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Aceh Tengah, baik dari segi infrastruktur, ekonomi, maupun pariwisata.***