Sejarah dan Peran Sang Pejuang dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge yang Rampung Diperbukukan/ |
AchehNetwork.com – Kabar menggembirakan datang dari tanah Gayo bagi para pecinta sejarah dan kebudayaan. Sebuah buku berjudul “Sejarah dan Eksistensi Pang Kilet dalam Mempertahankan Benteng Kerajaan Linge” sedang dalam tahap akhir penulisan.
Karya ini ditulis oleh Azman, S.S., M.A., yang dengan tekun telah mengumpulkan data dan menyelesaikan naskahnya.
“Alhamdulillah, seluruh data telah terkumpul, dan secara keseluruhan naskah sudah rampung,” ungkap Azman pada Minggu (25/08/2024).
Azman merupakan seorang pegiat budaya yang aktif di Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud.
Buku ini akan diedit oleh Yusradi Usman al-Gayoni, seorang tokoh kebudayaan Gayo yang juga Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo dan pendiri serta pengelola Perpustakaan Gayo di London, Inggris.
Azman juga menyampaikan rasa syukurnya atas banyaknya dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam pengumpulan informasi, data, dan dokumen sejarah.
Dukungan ini membantu mengungkap kembali sejarah Gayo, khususnya peran penting Pang Kilet dalam mempertahankan benteng Kerajaan Linge, yang terletak di wilayah Utara Aceh.
“Siapa sebenarnya Pang Kilet? Bagaimana peran beliau dalam mempertahankan benteng Kerajaan Linge? Dan bagaimana amanah tersebut dijalankan? Semua ini akan diungkap dalam buku ini, InsyaAllah,” tambahnya.
Buku yang diterbitkan oleh Mahara Publishing ini akan berisi delapan bab yang mengulas secara mendalam sejarah dan peran Pang Kilet.
Bab I menjelaskan latar belakang penulisan buku, dimulai dari sebuah pesan penting dari salah satu ahli waris Pang Kilet, “Puren, kase kin urusenmu.”
Pada Bab II, pembaca akan diajak untuk memahami konsep Pang, Pejuang Islam, dan Tasawuf. Bab III mengupas lebih dalam tentang Pang Kilet serta makna sebutan “Pang” yang disandangnya.
Selanjutnya, Bab IV menyusuri jejak-jejak Pang Kilet dalam sejarah.
Temuan arkeologis di sekitar makam Pang Kilet disajikan pada Bab V, sementara Bab VI membahas tradisi ziarah ahli waris.
Bab VII memberikan perspektif tentang pentingnya Pang Kilet dalam sejarah Gayo, dan buku ini ditutup dengan Bab VIII yang berisi kesimpulan.
Dengan hadirnya buku ini, diharapkan generasi muda dapat semakin mengenal dan memahami sejarah Gayo yang kaya, serta menjaga warisan tersebut agar tetap hidup sepanjang masa.***