Tangkapan layar YouTube Serambinews |
AchehNetwork.com – Isu tentang Haji Uma yang disebut-sebut akan maju sebagai calon Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2024 akhirnya mendapatkan klarifikasi langsung dari yang bersangkutan.
Dalam sebuah perbincangan yang dilansir AN Creator dari siaran langsung di YouTube Serambinews pada Kamis malam (1/8/2024),
Haji Uma menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan netizen.
Perbincangan ini dipandu oleh Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur.
Klarifikasi Haji Uma
Salah satu pertanyaan yang dijawab oleh Haji Uma adalah mengenai kabar dirinya akan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Aceh.
Menanggapi isu tersebut, Haji Uma dengan tegas menyatakan bahwa ia belum memiliki niat untuk maju sebagai calon Wakil Gubernur, apalagi sebagai Gubernur.
“Untuk jadi gubernur saja saya belum punya niat, apalagi diluar dari ekspektasi sebagian pemilih saya,” ungkap Haji Uma.
Alasan Menolak Maju Sebagai Wakil Gubernur
Haji Uma, yang juga merupakan anggota DPD RI, mengungkapkan alasan mengapa ia belum memiliki niat untuk maju sebagai calon Wakil Gubernur.
Menurutnya, masyarakat yang selama ini mendukungnya menaruh harapan agar dirinya maju sebagai pemimpin, bukan sebagai wakil.
“Maju sebagai pendamping dapat memutuskan harapan masyarakat. Sebab, masyarakat yang memberikan dukungan padanya selama ini menaruh harapan dirinya maju sebagai pemimpin, bukan wakilnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa peran seorang wakil pemimpin daerah tidak begitu signifikan dalam mengelola anggaran dan menentukan kebijakan, karena tugas-tugas tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala daerah.
“Ini bicara fakta. Bukan soal strategi pemenangan, menarik massa untuk memenangkan satu. Nanti ekspektasi masyarakat tidak sampai. Jadi nanti akan terkorbankan harapan,” tutur Haji Uma.
Pengalaman dan Dedikasi
Haji Uma telah menjadi anggota DPD RI selama dua periode, yaitu periode 2014-2019 dan periode 2019-2024.
Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih mewakili Aceh di Senayan dengan raihan suara tertinggi, yang menjadikannya periode ketiga bagi seniman yang dikenal sejak membintangi film komedian Aceh, Eumpang Breueh.
Banyak pihak beranggapan bahwa dengan pengalamannya tersebut, Haji Uma layak untuk maju dalam Pilkada.
Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak pernah memiliki niat untuk menjadikan posisinya di DPD sebagai batu loncatan untuk melanjutkan karir politiknya sebagai pemimpin daerah.
“Sejak awal saya sudah pernah sebutkan, bahwa saya fokus ke DPD. Masalah untuk calon Gubernur, dari dalam hati (niat) tidak pernah,” tegas Haji Uma.
Belum Ada Ajakan dari Partai
Haji Uma juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada satupun partai yang meminangnya atau mengajaknya untuk maju dalam Pilkada.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak berambisi untuk mendaftar ke partai manapun.
“Saya tidak berambisi. Sampai sekarang saya belum pernah mendaftar ke partai manapun,” tuturnya.
Dalam perbincangan tersebut, Haji Uma menyadari banyaknya dorongan dari masyarakat agar ia maju dalam Pilkada 2024.
Namun, ia menegaskan bahwa untuk maju dalam pemilihan membutuhkan dukungan partai sebagai kendaraan politik, sementara dirinya bukan berasal dari partai manapun.
“Kemungkinan-kemungkinan (maju), ya bisa saja. Tapi yang kemungkinan lebih dominan pada yang memiliki partai. Karena secara konstitusi dan undang-undang yang boleh mengusung, yang punya partai,” papar Haji Uma.
Untuk maju sebagai calon independen, Haji Uma mengakui bahwa akan sangat sulit mengingat waktu yang tersedia untuk mengumpulkan suara sangat singkat.
Dengan klarifikasi ini, Haji Uma berharap masyarakat dapat memahami posisinya dan tetap mendukungnya dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPD RI.***
Sumber: YouTube Serambinews