Pemandangan Gunung Kilimanjaro dari kejauhan/pixabay |
AchehNetwork.com – Gunung Kilimanjaro adalah puncak tertinggi di Afrika dengan ketinggian 5.895 meter (19.340 kaki) dan terletak di Tanzania.
Gunung megah ini tidak hanya menjadi kebanggaan Tanzania tetapi juga menarik perhatian dunia karena merupakan gunung berdiri bebas terbesar di dunia.
Gunung Kilimanjaro adalah stratovolcano, gunung berapi besar yang terdiri dari abu, lava, dan batu.
Kilimanjaro memiliki tiga kerucut: Kibo, Mawenzi, dan Shira.
Puncak tertinggi adalah Kibo, yang masih dianggap tidak aktif tetapi bisa meletus lagi.
Titik tertinggi di Kibo, yang disebut Uhuru, berasal dari kata Swahili yang berarti “kebebasan”.
Nama Kilimanjaro mungkin berasal dari kata bahasa Swahili “Kilima” (gunung) dan bahasa KiChagga “Njaro” (bersinar atau putih).
Nama ini mencerminkan puncak gunung yang tertutup salju, meskipun salju tersebut mulai menghilang.
Puncak Kilimanjaro/pixabay |
Selama seratus tahun terakhir, Kilimanjaro telah kehilangan lebih dari 90 persen esnya sejak tahun 1900.
Penduduk lokal, seperti suku Chagga dan Maasai, menganggap Kilimanjaro sebagai tempat suci.
Pada tahun 1889, pendaki lokal Yohani Kinyala Lauwo memandu ahli geografi Jerman Hans Meyer dan pendaki gunung Austria Ludwig Purtscheller ke puncak Kilimanjaro.
Lauwo, yang kemudian menjadi orang Tanzania pertama yang mencapai puncak, memandu pendaki selama lebih dari 50 tahun hingga meninggal pada usia 125 tahun.
Kilimanjaro adalah destinasi favorit bagi pendaki dari seluruh dunia.
Rute pendakian yang relatif mudah dibandingkan gunung dengan ketinggian serupa menarik puluhan ribu pendaki setiap tahun.
Namun, risiko penyakit ketinggian tetap ada dan dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar.
Pada tahun 1973, kawasan gunung dan enam koridor hutan di sekitarnya diresmikan sebagai Taman Nasional Kilimanjaro.
Pada tahun 1987, taman ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi ekosistem unik di sekitar gunung, yang menjadi rumah bagi berbagai satwa, termasuk monyet biru (Cercopithecus mitis).
Gunung Kilimanjaro tidak hanya memikat dengan ketinggiannya tetapi juga dengan kekayaan sejarah dan budayanya.
Dengan segala keindahan dan tantangannya, Kilimanjaro tetap menjadi salah satu destinasi pendakian paling ikonik di dunia.***
Sumber: National Geographic