Delapan WNI Jadi Korban Penipuan Kerja di Kamboja, Tiga di Antaranya Berasal dari Aceh, Begini Tanggapan Haji Uma.. |
AchehNetwork.com – Delapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan kerja di Kamboja kini ditahan oleh pihak kepolisian setempat untuk menjalani proses pemeriksaan.
Mereka melarikan diri dari tempat kerja mereka setelah mengalami penipuan.
Korban dari Aceh dan Daerah Lain
Dari delapan WNI tersebut, tiga orang berasal dari Aceh: MN dari Aceh Utara, EM dari Aceh Timur, dan MR dari Kota Lhokseumawe.
Tiga lainnya berasal dari Sumatera Utara, dan dua orang dari Pulau Batam. Informasi ini disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal daerah pemilihan Aceh, H. Sudirman Haji Uma, pada Selasa (6/8/2024).
Detil Penipuan dan Penahanan
Menurut Haji Uma, berdasarkan informasi dari korban asal Aceh, mereka saat ini ditahan dan diperiksa di Gedung Police Commissioner Headquarters Kandal Province, Kamboja, setelah melarikan diri dari tempat kerja mereka.
“Dari informasi yang kita peroleh, mereka melarikan diri dari tempat kerjanya di Chrey Thum, Kamboja, dan melaporkan kasus penipuan yang dialaminya kepada otoritas kepolisian di Provinsi Kandal, Kamboja,” jelas Haji Uma.
Tindakan Haji Uma
Menanggapi laporan yang diterimanya, Haji Uma telah menyurati Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk memohon perlindungan serta pemulangan para korban ke tanah air.
“Kami telah menyurati Kemenlu RI melalui Direktorat Perlindungan WNI & BHI guna memohon upaya perlindungan dan proses pemulangan mereka ke tanah air,” ungkap Haji Uma.
Selain itu, Haji Uma juga memberikan bantuan sebesar 2 juta rupiah untuk kebutuhan biaya makan selama para korban menjalani proses pemeriksaan di kantor kepolisian setempat.
Bantuan tersebut ditransfer melalui rekening DANA salah satu korban asal Aceh.
Kronologi Penipuan
Berdasarkan cerita para korban asal Aceh kepada Haji Uma, mereka berangkat ke Kamboja karena tergiur oleh janji gaji besar, mencapai 1000 USD per bulan, dari seorang teman asal Aceh.
Mereka dijanjikan akan bekerja di restoran, namun setelah tiba di sana, kenyataannya sangat berbeda. Mereka hanya menerima gaji 100 USD per bulan.
Karena tidak tahan dengan kondisi tersebut, mereka mencoba melarikan diri dan akhirnya dilaporkan oleh pemilik tempat kerja kepada otoritas kepolisian setempat.
Imbauan Haji Uma
Haji Uma menghimbau kepada para pemuda Aceh untuk tidak mudah terpengaruh oleh ajakan kerja di luar negeri dengan janji gaji besar.
“Kami menghimbau kepada para pemuda Aceh agar tidak mudah terpengaruh dengan ajakan kerja di luar negeri dengan iming-iming gaji besar. Sudah puluhan korban yang kami advokasi dengan kasus penipuan serupa,” tegas Haji Uma.
Dia juga berharap seluruh elemen masyarakat Aceh ikut mensosialisasikan hal ini untuk mencegah penipuan serupa di masa depan.***