Tangkapan layar video viral/ |
AchehNetwork.com – Seorang warga Jawa Barat, John Yahya, yang memulai perjalanan dengan berjalan kaki dari Bogor menuju Titik Nol Kilometer di Sabang, tiba di Aceh dan disambut dengan antusias oleh penduduk setempat.
Seperti keluarga yang sudah lama tak berjumpa, mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan, bahkan mengipas-ngipasinya saat duduk di singgasana bak raja.
Pria asal Bogor ini bukan hanya sekadar melakukan perjalanan fisik, tetapi juga membawa misi dan motivasi pribadi yang mendalam.
John Yahya, yang dikenal sebagai seorang gamer dan streamer, memulai perjalanan ini sebagai bentuk nazar.
Saat pandemi, ia mengalami kesulitan mencari pekerjaan tanpa memiliki ijazah.
Namun, ia berhasil menemukan cara untuk menghidupi dirinya dengan bermain game dan menjadi joki game, hingga akhirnya bisa membeli komputer yang diinginkannya.
Perjuangan dan Tantangan di Sepanjang Jalan
Perjalanan dari Bogor ke Sabang bukanlah hal yang mudah.
Setiap hari, John harus menghadapi tantangan fisik dan mental, dari membawa beban berat hingga menghadapi cuaca yang tak menentu.
Semangat dan tekadnya untuk menyelesaikan nazar ini membuatnya terus melangkah.
Di sepanjang perjalanan, banyak orang yang menyambut dan memberikan bantuan, meskipun sering kali ia menolak pemberian tersebut agar tidak merepotkan orang lain atau menambah beban yang harus dibawanya.
“Barang yang saya bawa sudah sangat berat, mohon maaf jika saya menolak pemberian,” ujarnya dalam sebuah video di YouTube Gulee Rampoe pada Senin, 22 Juli 2024.
Dukungan dan Inspirasi dari Warga Aceh
Setibanya di Aceh, John disambut hangat oleh warga setempat yang terinspirasi oleh tekad dan semangatnya.
Beberapa warga bahkan mengajaknya berbincang dan memberikan dukungan moral.
John menjelaskan bahwa perjalanan ini bukan untuk mencari sensasi atau popularitas, melainkan sebagai bentuk pengabdian dan upaya untuk membantu sesama, terutama saudara-saudara di Papua.
“Saya ingin memanfaatkan momen viral ini untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Papua. Jika bukan kita yang bergerak, siapa lagi?” tambahnya.
Membuktikan Kekuatan Tekad dan Cinta Tanah Air
Perjalanan ini membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, seseorang bisa mengatasi segala rintangan dan mencapai tujuan yang tampaknya tidak mungkin.
Semangatnya untuk berkeliling Indonesia dan belajar tentang kebudayaan serta kehidupan masyarakat di berbagai daerah menunjukkan cinta dan kepeduliannya terhadap tanah air.
Dengan antusiasme dan dukungan yang terus mengalir dari berbagai daerah, perjalanan John Yahya menuju Titik Nol Sabang, Aceh diharapkan akan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan tidak pernah menyerah, apapun rintangannya.
Reaksi Netizen Aceh
Video viral tentang John Yahya yang dikerumuni warga Aceh, terutama oleh para perempuan, memicu beragam komentar.
Beberapa netizen menilai penyambutan tersebut berlebihan, mengingat John Yahya hanyalah seorang petualang, bukan ulama atau orang tua yang layak disambut sedemikian rupa.
Berikut beberapa komentar di media sosial:
- Pencari Nafkah: “Ureueng ka abeh pungo ngon tiktok, menurot informasi yang disampaikan…”
- Pen Aceh: “Neucok neupeupo u laot keudeh…”
- Ibrahim Husen: “Gawat that ureueng inong jinoe, padahai watee lon woe ngon tapak barokon bak jalan hana ureueng meusidroe pih yang pakat selfi…”
- Netizen lain: “Padahal orang tuanya di rumah nggak pernah dikipas-kipasin ketika capek pulang kerja…”
- Komentar lainnya: “Sang-sang si John Yahya nyan aulia tujoh”
Perjalanan John Yahya menjadi bukti nyata bahwa tekad dan semangat bisa menginspirasi banyak orang, meskipun kadang menimbulkan kontroversi di kalangan netizen.***