Flyover Tapal Kuda/aniesbaswedan.com |
AchehNetwork.com – Anies Baswedan, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, berhasil menginisiasi pembangunan infrastruktur yang berdampak signifikan bagi kota Jakarta.
Salah satu karya monumental yang patut diapresiasi adalah flyover berbentuk tapal kuda yang disebut-sebut mampu mengurai kemacetan di ibu kota.
Flyover ini tidak hanya unik dari segi desain tetapi juga efektif dalam fungsi. Terdapat dua flyover tapal kuda yang dibangun, yakni di Tanjung Barat dan Lenteng Agung.
Pembangunan ini memakan total biaya sebesar Rp306 miliar, dengan rincian Rp163 miliar untuk flyover Tanjung Barat dan Rp143 miliar untuk flyover Lenteng Agung.
Detail Pembangunan Flyover
Flyover Tanjung Barat:
- Panjang total: 1.120 meter
- Sisi selatan: 470 meter
- Sisi utara: 580 meter
Flyover Lenteng Agung:
- Panjang total: 880 meter
- Sisi barat: 430 meter
- Sisi timur: 450 meter
Selain flyover, Anies Baswedan juga membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di antara double U-turn (Flyover Tapal Kuda) untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki.
JPO ini dilengkapi dengan lift untuk pengguna berkebutuhan khusus.
Mengatasi Kemacetan dan Meningkatkan Keamanan
Dilansir dari laman aniesbaswedan.com, flyover tapal kuda ini diharapkan mampu mengurai kemacetan di area Lebak Bulus dan Tanjung Barat yang berbatasan dengan rel kereta api.
Sebelum adanya flyover ini, area tersebut kerap kali menjadi titik kemacetan parah.
Tidak hanya berfungsi sebagai pengurai kemacetan, flyover ini juga meningkatkan keamanan pejalan kaki.
Dengan adanya flyover dan JPO, pejalan kaki tidak perlu lagi menyebrang jalan di tempat-tempat berbahaya seperti rel kereta api, sehingga mengurangi risiko kecelakaan.
Dampak Positif bagi Jakarta
Flyover tapal kuda ini menunjukkan bagaimana inovasi desain infrastruktur dapat memberikan dampak positif yang nyata.
Selain mengurangi kemacetan, infrastruktur ini memberikan akses yang lebih nyaman dan aman bagi pengguna jalan, baik itu pengendara maupun pejalan kaki.
Anies Baswedan berhasil membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, masalah kemacetan dan keselamatan di Jakarta bisa diatasi.
Dengan dana sebesar Rp306 miliar, proyek ini tidak hanya menjadi simbol inovasi dan efisiensi, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur bisa memberikan dampak signifikan bagi kehidupan warga Jakarta.
Flyover tapal kuda karya Anies Baswedan ini, dengan segala keunikan dan fungsinya, menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan Jakarta yang patut diapresiasi.***