Krisis Keuangan di BPRS Gayo: Nasabah Terjebak Tanpa Akses Dana

Kamis, 11 Juli 2024 - 04:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Krisis keuangan, BPRS Gayo
Ikustrasi Krisis keuangan di BPRS Gayo/


AchehNetwork.com – Suara dering telepon genggam mengubah wajah Riswani, wanita paruh baya, menjadi pucat. 

Dengan ragu, ia memandang temannya yang duduk di sebelahnya, seolah meminta persetujuan.

“Ya sudah, angkat saja,” kata temannya dengan lembut.

“Ibu sedang di luar rumah, nak. Ada urusan. Kamu baik-baik di sana,” ujar Riswani kepada anaknya yang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Banda Aceh. 

Ia sengaja memendekkan percakapan agar anaknya tidak terbebani oleh masalah yang sedang dihadapinya.

Riswani adalah salah satu nasabah yang tidak bisa menarik uang dari tabungan mereka di BPRS Gayo, sebuah bank yang terjerat masalah keuangan.

Antrean Panjang Nasabah di BPRS Gayo

Kemarin, Riswani bersama belasan nasabah lainnya duduk mengantre di depan meja teller bank yang berlokasi di Jalan Mahkamah, Kecamatan Lut Tawar, tepat di samping Pendopo Bupati Aceh Tengah. 

Mereka menunggu giliran untuk menarik uang tabungan mereka, yang hanya bisa diambil jika ada nasabah lain yang menyetorkan uang kredit.

“Jika ada yang membayar cicilan sebesar Rp 1 juta, maka dua nasabah baru bisa menarik uang Rp 500 ribu masing-masing,” kata Riswani.

 “Peraturan antrean ini kami, sesama nasabah, yang menyepakati, bukan pihak bank. Saya saja sudah antrean ke-13.”

Dampak dari Penggelapan Dana Nasabah

Bank milik Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah ini diterpa masalah serius. 

Miliaran rupiah uang nasabah digelapkan oleh pegawai bank, membuat nasabah tidak bisa menarik uang mereka. Manajemen bank beralasan kas kosong.

“Kalau tidak ada yang membayar angsuran kredit, kami tidak dapat apa-apa. Ya begini hari-hari kami. Besok kami datang lagi, dan kembali seperti ini,” keluh Riswani, yang enggan mengungkapkan jumlah uang yang tersimpan di bank tersebut. 

Namun, ia memastikan uang itu sangat diperlukan untuk kebutuhan harian keluarganya.

Kisah Ratna: Dari Kepercayaan Hingga Kekecewaan

Nasabah lain, Ratna, warga Kecamatan Bebesen, juga merasa dirugikan oleh kelalaian bank tersebut. 

Baru-baru ini, Ratna memindahkan uang tabungannya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Aceh Syariah (BAS) ke BPRS Gayo, dengan jumlah mencapai Rp 100 juta.

“Tapi sekarang tidak bisa ditarik lagi. Kas BPRS Gayo kosong. Jadi saya harus rela menunggu antrean setiap pagi sampai sore hari,” kata Ratna. 

Dalam sebulan terakhir, situasi berubah drastis. 

Ratna hanya ingin uangnya dikembalikan.

Upaya Pemulihan dan Investigasi

Seorang pegawai bank mengatakan BPRS Gayo memiliki ribuan nasabah, termasuk yang mengambil kredit, dari berbagai daerah termasuk Bener Meriah. 

Hingga saat ini, Komisaris Utama bank, Subhandy, yang juga Sekretaris Daerah Aceh Tengah, belum memberikan pernyataan resmi. 

Namun, empat pegawai bank telah dicopot dari jabatannya, termasuk direktur utama, direktur operasional, kepala bagian umum, dan bagian marketing. 

Mereka diduga terlibat dalam penggelapan dana nasabah yang disebut-sebut mencapai Rp 40 miliar. 

Kasus ini tengah ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh.

Krisis keuangan yang melanda BPRS Gayo telah menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian bagi ribuan nasabahnya. 

Dengan kasus penggelapan dana yang sedang diselidiki, harapan untuk pemulihan cepat dan pengembalian dana nasabah menjadi fokus utama.***

Baca Juga :  Harga Telur di Banda Aceh Meroket, Minyak Goreng Turun Harga

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Massa di Lhokseumawe Desak Polresta Banda Aceh Cabut Status Tersangka Mahasiswa Demo DPRA
Cuaca Ekstrem Tunda Pertandingan Panjat Tebing di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Kisruh Laga Sepak Bola PON Aceh-Sumut: Menpora Dito Beri Peringatan Sanksi Berat Terhadap Pemain dan Wasit
Venue Menembak PON 2024 di Aceh Besar Ambruk, Banjir dan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab
5 Kontroversi PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara: Dari Fasilitas Buruk hingga Keputusan Wasit yang Menuai Protes
Kecelakaan Tragis di Bener Meriah, Balita Tewas Akibat Tabrakan Sepeda Motor dengan Truk
Abrasi Pantai di Gampong Lhok Puuk, Aceh Utara Makin Memprihatinkan, Warga Terdampak Berharap Penanganan Serius
Atap Venue Cabor Menembak PON XXI di Aceh Ambruk, Pertandingan Ditunda

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 17 September 2024 - 21:49 WIB

Aksi Massa di Lhokseumawe Desak Polresta Banda Aceh Cabut Status Tersangka Mahasiswa Demo DPRA

Selasa, 17 September 2024 - 21:43 WIB

Cuaca Ekstrem Tunda Pertandingan Panjat Tebing di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Selasa, 17 September 2024 - 21:29 WIB

Kisruh Laga Sepak Bola PON Aceh-Sumut: Menpora Dito Beri Peringatan Sanksi Berat Terhadap Pemain dan Wasit

Selasa, 17 September 2024 - 21:20 WIB

Venue Menembak PON 2024 di Aceh Besar Ambruk, Banjir dan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab

Selasa, 17 September 2024 - 17:28 WIB

Kecelakaan Tragis di Bener Meriah, Balita Tewas Akibat Tabrakan Sepeda Motor dengan Truk

BERITA TERKINI