News
BNN Banda Aceh Ungkap 11 dari 20 Anak Punk Positif Narkoba Usai Razia di Banda Aceh
AchehNetwork.com - Sebanyak 11 dari 20 anak punk yang terjaring razia di Banda Aceh dinyatakan positif mengonsumsi narkoba berdasarkan hasil tes urine.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Banda Aceh, Zahrul Bawadi, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers pada Senin, 24 Juni 2024.
Bawadi menjelaskan bahwa delapan dari 11 anak punk tersebut terbukti menggunakan metamfetamin atau sabu-sabu dan amfetamin, sementara tiga lainnya positif mengonsumsi metamfetamin, amfetamin, dan THC atau ganja.
"Tes urine yang dilakukan kemarin merupakan langkah deteksi dini dalam upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkotika serta zat adiktif lainnya," kata Bawadi.
Setelah hasil positif diketahui, tim rehabilitasi BNN Kota Banda Aceh langsung melakukan asesmen awal dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut.
Sebagai langkah lanjutan, Zahrul Bawadi menyatakan bahwa 11 anak punk tersebut akan ditempatkan di Panti Asuhan UPTD Rumoh Seujahtra Beujroh Meukarya di Ladong, Kabupaten Aceh Besar.
"Kami akan terus memantau dan memberikan penanganan yang tepat bagi mereka," tambahnya.
Pemko Banda Aceh Intensifkan Penertiban Gepeng Jelang PON
Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga aktif melakukan penertiban terhadap pengemis dan gelandangan (gepeng) di ibu kota provinsi.
Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar, menjelaskan bahwa penertiban ini berdasarkan Qanun nomor 6 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.
"Kehadiran gepeng di tempat umum tidak dibenarkan. Penertiban ini akan dilakukan secara berkelanjutan sebagai bagian dari tanggung jawab kita," ujar Bachtiar pada Sabtu lalu.
Bachtiar juga menyebutkan bahwa gepeng yang ditertibkan akan dibina di Rumah Singgah Lamjabat, sementara yang berasal dari luar kota akan dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Kami akan terus mencari terobosan untuk penanganan berkelanjutan," ucapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun di jalan karena dapat mengganggu lalu lintas.***