Tembagapura, Kota Emas di Atas Awan di Pegunungan Papua yang Berusia Setengah Abad - Acheh Network

Tembagapura, Kota Emas di Atas Awan di Pegunungan Papua yang Berusia Setengah Abad

Kamis, 9 Mei 2024 - 11:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tembagapura
Penampakan Kota Tembagapura/

AchehNetwork.com – Mungkin tidak asing lagi bagi kita mendengar nama Tembagapura ketika berbicara tentang daerah di Papua. 
Sebuah distrik yang terletak di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Tembagapura telah mencapai usia 50 tahun pada tanggal 3 Maret yang lalu. 
Di usianya yang sudah setengah abad, Tembagapura telah menjadi kota yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi di Tanah Papua.

Tembagapura: Pusat Tambang Emas Terbesar di Indonesia

Tembagapura dikenal luas karena menjadi rumah bagi Tambang Grasberg, tambang emas terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia. 
Tambang ini telah beroperasi sejak tahun 1988. 
Menurut laporan dari S&P Global Market Intelligence pada tahun 2021, Tambang Grasberg memproduksi sekitar 1,37 juta ons emas, menyumbang sekitar 1,2 persen dari total produksi emas di dunia. 
Tambang Grasberg menduduki peringkat ketiga dalam hal jumlah produksi emas.
Selain Tambang Grasberg, Tambang Erstberg juga aktif hingga awal tahun 1990-an, semuanya dikelola oleh PT Freeport Indonesia. 
Tembagapura juga dikenal sebagai tempat cadangan tembaga terbesar ketiga di dunia.

Tembagapura: Sejarah dan Asal Nama

Tembagapura, awalnya dikenal sebagai MP68 (mile post ke-68), diresmikan pada tahun 3 Maret 1973 oleh Presiden Soeharto. 
Pembangunannya dimaksudkan sebagai tempat pemukiman bagi para pekerja tambang di PT Freeport Indonesia. 
Awalnya, sumber daya yang dicari oleh Freeport adalah tembaga, sehingga daerah ini dinamakan Tembagapura.

Keunikan Budaya dan Lingkungan di Tembagapura

Tembagapura adalah distrik yang unik, mungkin tidak ada yang serupa di Indonesia. 
Sebagian besar wilayahnya dihuni oleh para pekerja tambang di PT Freeport, yang berasal dari berbagai negara. 
Budaya multikultur melekat kuat di wilayah ini.
Sebagai aset nasional, Tembagapura dijaga dengan ketat, hanya pekerja tambang yang diizinkan masuk. 
Pengunjung harus memberikan proposal terlebih dahulu kepada PTFI. 
Meskipun terletak di wilayah terpencil dengan ketinggian 1900 mdpl di kaki Pegunungan Zaagkam di Lembah Mulkini, Tembagapura dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti pusat kesehatan, perbelanjaan, sekolah, dan lainnya.
Cable car atau kereta gantung hadir untuk memudahkan akses di wilayah dengan topografi ekstrem. 
Suasana alam yang indah, dengan kabut sering menyelimuti distrik ini yang memiliki suhu antara 3-20 derajat Celsius, bahkan bisa di bawah 0 derajat Celsius pada waktu tertentu, menjadikan Tembagapura dikenal sebagai “Negeri di Atas Awan”.
Dengan segala keunikan dan kontribusinya dalam industri tambang, Tembagapura terus menjadi salah satu pusat ekonomi penting di Papua. 
Dalam setengah abad keberadaannya, kota emas ini telah menjadi saksi perkembangan dan kemajuan yang signifikan di wilayah tersebut.(*)
Baca Juga :  Mengoptimalkan Pengalaman Traveling: 13 Makanan Instan untuk Traveling yang Praktis

Artikel Terkait

Mengenal Libya: Dari Kekuasaan Gaddafi Hingga ke Kekacauan Pasca Perang
Sejarah Jatuhnya Monarki Irak: Kisah Tragis King Faisal II dalam Kudeta Irak
Utqiagvik: Kota Tanpa Matahari Selama Berbulan-bulan
Krisis Laki-laki di Rusia: Dampak Perang dan Ketidakseimbangan Gender
Transformasi Korea Selatan: Dari Negara Miskin hingga Macan Asia
Inilah La Jument, Mercusuar Paling Berbahaya di Dunia, Berani Mencoba Tantangan Ini?
Keunikan 5 Negara Tanpa Sungai: Fakta Menarik dan Cara Bertahan di Tengah Keterbatasan Alam
Misteri Suku Wajak: Jejak Fosil dan Teori Hilangnya Salah Satu Manusia Purba di Nusantara

Konten berikut adalah iklan platform MGID, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut
Konten berikut adalah iklan platform Recreativ, media kami tidak terkait dengan materi konten tersebut

Artikel Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 09:18 WIB

Mengenal Libya: Dari Kekuasaan Gaddafi Hingga ke Kekacauan Pasca Perang

Jumat, 22 November 2024 - 22:26 WIB

Sejarah Jatuhnya Monarki Irak: Kisah Tragis King Faisal II dalam Kudeta Irak

Jumat, 22 November 2024 - 18:18 WIB

Utqiagvik: Kota Tanpa Matahari Selama Berbulan-bulan

Jumat, 22 November 2024 - 16:14 WIB

Krisis Laki-laki di Rusia: Dampak Perang dan Ketidakseimbangan Gender

Jumat, 22 November 2024 - 14:39 WIB

Transformasi Korea Selatan: Dari Negara Miskin hingga Macan Asia

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:22 WIB

Inilah La Jument, Mercusuar Paling Berbahaya di Dunia, Berani Mencoba Tantangan Ini?

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 12:05 WIB

Keunikan 5 Negara Tanpa Sungai: Fakta Menarik dan Cara Bertahan di Tengah Keterbatasan Alam

Rabu, 23 Oktober 2024 - 11:05 WIB

Misteri Suku Wajak: Jejak Fosil dan Teori Hilangnya Salah Satu Manusia Purba di Nusantara

Berita Terkini

Kota terindah di Indonesia/

Wisata

10 Kota Terindah di Indonesia yang Jadi Impian Wisatawan

Sabtu, 23 Nov 2024 - 10:18 WIB