|
Kapal cepat saat ditarik ke pelabuhan/ |
AchehNetwork.com – Dua unit kapal cepat yang pernah menjadi kebanggaan pemerintah Aceh pada awal tahun 2000 dan 2001, yakni kapal cepat Pulo Rondo dan kapal KMP Deudap, akhirnya ditarik dari tempat tidurnya yang telah lama tidak beroperasi.
Keberadaan keduanya kini menjadi tanda tanya, dengan tak jelasnya tujuan penarikan kedua kapal tersebut.
Informasi yang beredar menunjukkan bahwa kedua kapal mewah ini, yang dibeli dengan harga puluhan miliar rupiah oleh pemerintah Aceh, kini telah dilelang dengan harga yang jauh di bawah nilai awalnya.
Proses lelang tersebut membuat kedua kapal tersebut digiring dari pelabuhan Ulee Lheue yang telah lama menjadi tempat beristirahatnya.
“Kabar yang beredar menyebutkan bahwa kedua kapal tersebut telah dilelang, namun harga yang tercantum dalam lelang tersebut sangat rendah,” ungkap seorang warga Sabang.
Sebelumnya, kapal-kapal mewah ini telah menjalani beberapa kali perbaikan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dengan biaya yang mencapai jutaan rupiah.
Namun, meskipun telah diperbaiki, kapal KMP Deudap yang dibeli dengan harga Rp 21 miliar tidak pernah beroperasi dan terdiam di pelabuhan, seperti gadis manis yang berubah menjadi sosok tua yang terlupakan.
Sementara itu, kapal cepat KMP Pulo Rondo juga mengalami nasib serupa, tidak mampu berlayar dan hanya menjadi penonton dari dermaga Ulee Lheue Banda Aceh.
Kondisi keduanya yang semakin parah membuat keduanya dianggap tak lagi mampu berkontribusi dan dianggap sebagai beban.
Kedua kapal ini akhirnya menjalani proses lelang dengan harga yang jauh di bawah ekspektasi, sehingga menimbulkan indikasi kerugian bagi negara.
Dengan demikian, masa keemasan kedua kapal cepat tersebut kini hanya menjadi kenangan yang memudar, sementara Aceh harus merelakan keberadaan dan nilai dari kedua aset maritimnya.(*)
Sumber: Aceh Standar