|
(Tangkapan layar video viral) |
AchehNetwork.com – Jembatan penghubung antara Kabupaten Aceh Utara dan Bireuen hampir ambruk karena tergerus air sungai.
Terletak di Krueng Sawang, Desa Gunci, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, jembatan rangka baja ini telah mengalami kerusakan yang signifikan.
Hujan deras beberapa hari yang lalu meningkatkan debit air sungai, menyebabkan jembatan tersebut kembali tergerus.
Menurut laporan dari masyarakat setempat, jembatan mengalami kemiringan dan besi penyangganya sudah terputus sejak Oktober 2023.
Meskipun demikian, kondisi tersebut belum diperbaiki hingga saat ini.
Warga khawatir bahwa jika hujan terus mengguyur dan banjir melanda, jembatan tersebut bisa roboh.
Oleh karena itu, untuk alasan keselamatan, kendaraan dilarang melintasi jembatan tersebut.
Namun, hal ini menimbulkan kesulitan bagi penduduk setempat yang bergantung pada jembatan tersebut sebagai satu-satunya akses untuk beraktivitas.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah meninjau kondisi jembatan, namun terkendala oleh masalah keuangan.
Meskipun pembahasan mengenai perbaikan jembatan tersebut sudah dilakukan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan tahun ini, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata.
Tanggapan Netizen
Sebuah video yang menunjukkan kondisi hampir robohnya jembatan Sawang tersebar luas di media sosial.
Banyak netizen bahkan mendoakan agar jembatan tersebut benar-benar roboh dan putus total, sebagai bentuk protes terhadap lambannya tindakan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan DPRK Aceh Utara dalam memperbaiki jembatan tersebut.
Dalam video tersebut, seorang warga menyatakan harapannya agar jembatan Sawang benar-benar putus total.
Hal ini disebabkan oleh keinginan beberapa desa di Kecamatan Sawang untuk memisahkan diri dari Kabupaten Aceh Utara dan bergabung dengan Kabupaten Bireuen.
Begini komentar warga dalam video tersebut:
“Bah rhôt keudéh, mèmang kumeulakèë beu rhôt, beu phak beu luyak tutuë nyan, kamoë i Gunci, Blang Cut, Kubu, Lhôk Cut, Meu neuk woë u Bireuën keudéh mandum, hana woë lé blah Acèh Utara, karna han jitém peugöt meu tutuë pih.. ka meupat??, adak na dèwan di Acèh Utara meujiprimeun tan. Meunyo jinoë soë primeun teuma lom nyan..? Hana lé awak piké nyan keu tutue Sawang nyan.. bah phak jih keudéh, bah ancô keudéh”
Komentar dari netizen dalam video tersebut mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap pemerintah Aceh Utara yang dianggap lamban dalam menangani masalah tersebut.
Beberapa netizen menyatakan bahwa desakan untuk pemisahan dari Aceh Utara menjadi lebih kuat karena lambannya respons pemerintah terhadap kondisi jembatan yang memprihatinkan.(*)