|
Tembok Besar China/Foto via Google Maps |
AchehNetwork.com – Melintasi lembah dan memeluk perbukitan, bangunan kuno yang megah ini telah menarik perhatian dari penjuru dunia.
Tidak pernah pudar oleh waktu, Tembok Besar China tetap menjulang gagah meski telah berusia ribuan tahun, menjadi bukti monumental dari kebesaran orang Tiongkok pada masa lampau.
Republik Rakyat Tiongkok, yang lebih dikenal sebagai China, tidak hanya dikenal karena inovasinya, tetapi juga karena karya-karya spektakuler seperti Tembok Besar China yang masih berdiri kokoh hingga hari ini.
Great Wall of China, atau yang dikenal sebagai Tembok Besar China, telah lama diakui sebagai salah satu keajaiban dunia. Tembok ini tidak hanya menjadi struktur buatan manusia terpanjang di dunia, tetapi juga merupakan karya arsitektur pertahanan kuno yang mengagumkan.
Jalur berkelok-keloknya yang memayungi pedesaan terjal dan puncak-puncak gunung menawarkan panorama yang menakjubkan.
Daya tarik utama Tembok Besar China adalah skala tak terbayangkan, terutama mengingat kemajuan teknologi pada masa itu.
Dengan lebar rata-rata mencapai 6-7 meter dan tinggi mencapai 8 meter, tembok ini adalah bukti nyata dari keahlian konstruksi yang luar biasa pada zamannya.
Panjang Tembok Besar China diperkirakan mencapai 21.196 kilometer, menjalani perjalanan dari tepi laut timur hingga gurun barat di China Utara.
Melintasi 15 provinsi, kota madya, dan daerah otonom Tiongkok Utara, tembok ini menghadapi tantangan geografis yang beragam dalam perjalanannya.
Ada 15 lintasan penting yang membangun jalur tembok tersebut.
Dibangun dari berbagai bahan, sebagian besar yang tersisa saat ini terbuat dari batu bata dan batu balok, direkatkan dengan semen kapur.
Sejarah Tembok Besar China yang panjang mencerminkan tujuan awalnya: melindungi tanah dari serangan suku-suku nomaden di utara.
Selama berabad-abad, tembok ini menjadi penyangga pertahanan yang penting bagi wilayah Tiongkok.
Pembangunan dan perbaikan Tembok Besar China berlangsung selama lebih dari 2000 tahun, melibatkan berbagai dinasti yang berkuasa pada masa itu.
Meskipun sebagian besar konstruksi awal dilakukan selama Dinasti Qin pada abad ke-2 SM, sebagian besar struktur yang ada saat ini berasal dari Dinasti Ming pada abad ke-14 hingga ke-17 M.
Proyek konstruksi monumental ini melibatkan jutaan pekerja selama berabad-abad.
Meskipun tidak ada data pasti mengenai jumlah pekerja yang terlibat, pembangunan tembok ini melibatkan tentara tahanan, pekerja paksa, dan masyarakat lokal.
Dalam era modern, Tembok Besar China tetap menjadi daya tarik wisata yang luar biasa, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Sebagai simbol kebesaran dan ketahanan Tiongkok, Tembok Besar China terus berdiri sebagai bukti tak terbantahkan dari kerja keras dan ketahanan manusia selama berabad-abad.(*)/