|
Ilustrasi/Foto: pixabay/nattanan23 |
AchehNetwork.com – Nabi Muhammad SAW, selain menjadi pemimpin umat Muslim dan penyebar agama Islam, juga menunjukkan keterampilan bisnis yang luar biasa.
Tidak hanya mengelola modal dari para investor, beliau juga membangun hubungan bisnis yang didasarkan pada kejujuran dan amanah, seperti yang terungkap dalam riset “The Rasulullah Way of Business” (2021).
Setelah berhasil mengumpulkan modal dari para investor, Nabi Muhammad melanjutkan usahanya dengan melakukan bagi hasil pada keuntungan yang diperoleh.
Selain itu, beliau juga bijaksana dalam berinvestasi untuk menciptakan sumber penghasilan pasif.
Salah satu contoh investasi yang dilakukan adalah dalam bidang peternakan.
Nabi Muhammad mengasah keahliannya dalam beternak sejak kecil dan kemudian mengembangkannya dengan memiliki puluhan ekor unta, serta memiliki berbagai hewan lain seperti kuda, keledai, sapi, dan domba.
Namun, tidak hanya terpaku pada sektor peternakan, Nabi Muhammad juga memperluas investasinya pada tanah dan properti.
Laporan Musaffa mencatat bahwa beliau melakukan persewaan tanah kepada orang-orang Yahudi dengan prinsip bagi hasil.
Selain itu, beliau juga menyewa kebun kurma dan tanah di Khaybar, juga dengan konsep bagi hasil yang dikenal sebagai mudharabah.
Penting untuk dicatat bahwa dalam melakukan investasi, Nabi Muhammad juga selalu mengingatkan akan pentingnya bersedekah.
Beliau tidak pernah menyimpan kekayaannya untuk diri sendiri, melainkan secara konsisten berbagi dari harta yang dimilikinya, baik berupa uang, pakaian, maupun makanan kepada yang membutuhkan.
Jadi, jika ingin mengikuti jejak investasi Nabi Muhammad, pilihlah untuk berinvestasi dalam properti, lahan, dan peternakan, serta selalu ingat untuk berbagi dengan sesama melalui sedekah.
Ini adalah prinsip-prinsip bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara materi, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang besar.(*)