|
Ilustrasi polong/Tokopedia |
AchehNetwork.com – Perut kembung, yang sering kali diiringi dengan keluarnya gas dari anus atau yang lebih dikenal dengan kentut, adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh akumulasi gas di dalam usus.
Setiap hari, usus kita memproduksi antara 500 hingga 2.000 ml gas yang kemudian dikeluarkan secara berkala melalui anus.
Gas yang dikenal sebagai ‘flatus’ terdiri dari campuran beberapa gas seperti metana, nitrogen, dan karbon dioksida.
Bau dari gas ini bervariasi tergantung pada komposisi gas tersebut, yang dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi.
Faktor penyebab perut kembung meliputi udara yang tertelan, proses pencernaan, konsumsi makanan tinggi serat, dan produk sampingan dari proses fermentasi oleh bakteri usus.
Beberapa gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar juga dapat meningkatkan produksi gas di dalam usus.
Gejala Perut Kembung
Perut kembung dapat menghasilkan sejumlah gejala yang mengganggu, termasuk:
– Sering buang angin
– Kentut yang memiliki bau yang menyengat
– Kentut yang bersuara keras
– Rasa distensi dan ketidaknyamanan di perut
– Perasaan keroncongan di perut bagian bawah
Penyebab Produksi Gas dalam Usus
Gas dalam usus diproduksi secara normal oleh tubuh melalui beberapa cara, termasuk:
1. Udara yang Tertelan
Kecenderungan untuk menelan udara saat makan atau minum dapat meningkatkan jumlah gas di dalam usus.
Ini terutama terjadi pada orang yang cemas atau stres.
2. Pencernaan Normal
Proses pencernaan menghasilkan gas sebagai produk sampingan dari interaksi antara asam lambung dan enzim pencernaan.
3. Aktivitas Bakteri Usus
Bakteri yang hidup di dalam usus membantu dalam proses pencernaan makanan.
Proses fermentasi oleh bakteri ini menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
4. Intoleransi Laktosa
Orang yang intoleran terhadap laktosa, gula yang terdapat dalam susu, cenderung mengalami peningkatan produksi gas karena tubuh mereka tidak dapat mencerna laktosa dengan baik.
Makanan Penyebab Kentut Lebih Sering
Untuk mengurangi perut kembung, penting untuk membatasi konsumsi beberapa jenis makanan yang cenderung meningkatkan produksi gas di dalam usus.
Beberapa makanan yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Produk Susu
Susu dan produk susu lainnya dapat menyebabkan perut kembung, terutama bagi orang yang menderita intoleransi laktosa.
2. Buah Kering
Buah kering seperti kismis dan plum mengandung konsentrasi gula tinggi dan serat, yang dapat meningkatkan produksi gas di dalam usus.
3. Buah Segar Tertentu
Beberapa buah segar seperti apel, aprikot, persik, dan pir memiliki kandungan serat tinggi yang dapat menyebabkan gas jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
4. Makanan Tinggi Serat Tidak Larut
Biji-bijian dan sekam memiliki kandungan serat tidak larut yang sulit dicerna oleh tubuh dan dapat menyebabkan peningkatan produksi gas.
5. Polong-polongan
Konsumsi berlebihan polong-polongan seperti buncis, kacang polong, kedelai, dan kacang-kacangan lainnya juga dapat meningkatkan produksi gas dalam usus.
6. Sayuran Hijau
Beberapa sayuran seperti wortel, terong, bawang bombay, kubis Brussel, dan kubis memiliki kandungan serat tinggi dan senyawa tertentu yang dapat merangsang produksi gas di dalam usus.
Kesimpulan
Memahami makanan yang dapat meningkatkan produksi gas di dalam usus dapat membantu mengurangi gejala perut kembung dan kentut lebih sering.
Penting untuk mengidentifikasi makanan yang memicu reaksi ini dan membatasi konsumsinya untuk mengelola kondisi tersebut dengan lebih baik.
Jika gejala perut kembung berlanjut atau parah, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.(*)/