|
Ilustrasi Gelek Gelombang/Foto: ig Acehplus
|
AchehNeywork.com – Suku Kluet, yang berada di Aceh Selatan, memiliki kekayaan seni budaya yang luar biasa.
Salah satu warisan seni yang mengagumkan dari suku ini adalah Gelek Gelombang.
Berasal dari Desa Alai, Kecamatan Kluet Timur, seni bela diri ini telah melibatkan masyarakat sejak tahun 1970-an, diciptakan oleh almarhum Hasan Basri, kakek pendiri saya.
Hingga saat ini, Gelek Gelombang masih berlanjut, diwariskan dari generasi ke generasi.
Gelek Gelombang, secara harfiah, merujuk pada “penggerakan yang dirubah.”
Gerakan ini melibatkan perubahan arah, maju, mundur, ke kiri, dan ke kanan, menciptakan serangkaian gerakan yang memukau.
Seni ini menjadi bagian penting dalam acara adat di Desa Alai, Kluet Timur, seperti khitanan anak, pernikahan, dan penyambutan tamu terhormat seperti bupati, gubernur, dan tokoh terkenal lainnya.
Seni Gelek Gelombang diorganisir secara berkelompok dan dipimpin oleh seorang pelatih yang memastikan kelancaran dan keindahan gerakan.
Namun, mengundang anggota Gelek Gelombang ke acara adat memerlukan persetujuan dan mengikuti adat-istiadat setempat.
Sebagai contoh, pemilik acara harus memperoleh izin dari kepala desa, dan seremoni penyerahan “pinang cerano” menandakan permintaan resmi tersebut.
Pinang cerano adalah wadah kecil yang berisi sirih, kapur, gander, dan bahan makan sirih tradisional Kluet.
Pemilik acara menyerahkan pinang cerano kepada pengurus Gelek Gelombang sebagai tanda undangan resmi.
Ini adalah simbol harapan pemilik acara atas kedatangan Gelek Gelombang untuk memeriahkan acara.
Setelah pertunjukan selesai, pinang cerano dikembalikan kepada pemilik acara.
Gerakan Gelek Gelombang mirip dengan seni bela diri seperti silat.
Anggota memakai baju khusus dan dipimpin oleh seorang dengan suara lantang.
Ada sembilan gerakan utama dalam Gelek Gelombang, termasuk gerakan penghormatan, gerakan tepak, gerakan siku, gerakan siku meutingkat, gerakan bungong, gerakan bungong meutingkat, gerakan jaroe, gerakan jaroe meutingkat, dan gerakan penghormatan terakhir.
Gelek Gelombang adalah warisan berharga yang patut dijaga dan dipromosikan agar tetap hidup dalam sejarah dan budaya Aceh.(*)