|
Ilustrasi kemacetan/Foto via Pixabay |
AchehNetwork.com – Menghadapi lalu lintas padat bisa sangat menjengkelkan dan memicu stres, terutama di kota-kota yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi seperti Jakarta.
Namun, ternyata bukan hanya Indonesia yang menghadapi masalah ini.
Menurut laporan terbaru dari Numbeo pada awal tahun 2024, beberapa negara di seluruh dunia juga merasakan dampak lalu lintas yang ekstrim.
1. Nigeria: Menjadi Pemimpin Kemacetan Dunia
Sebagai negara terpadat di Afrika, Nigeria menghadapi tantangan besar dalam mengelola lalu lintasnya.
Kota-kota seperti Lagos dan Kano dibanjiri oleh penduduk, menciptakan indeks kemacetan sebesar 304.8, menjadikannya negara paling macet di dunia.
2. Bangladesh: Pertumbuhan Ekonomi dengan Biaya Kemacetan
Bangladesh, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, menghadapi masalah serius dalam mengatasi lalu lintas padat.
Kota Dhaka menjadi sorotan dengan indeks kemacetan mencapai 261.8, menjadikannya negara termacet kedua di dunia.
3. Sri Lanka: Kepadatan Lalu Lintas di Negeri yang Indah
Meskipun lebih kecil dari Nigeria dan Bangladesh, Sri Lanka juga menghadapi tantangan kepadatan lalu lintas.
Dengan indeks 259, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi menjadi faktor utama di balik kemacetan di beberapa kota utama.
4. Kenya: Urbanisasi Cepat, Kepadatan Lalu Lintas Meningkat
Kenya, yang mengalami urbanisasi yang cepat, menghadapi masalah lalu lintas yang semakin meningkat.
Kota-kota seperti Nairobi dan Mombasa menjadi pusat perhatian dengan indeks kemacetan mencapai 239.8.
5. Mesir: Lalu Lintas di Negeri Bersejarah
Mesir, dengan sejarah dan situs bersejarahnya, juga berjuang melawan masalah lalu lintas.
Kota Kairo sering mengalami kemacetan sulit dihindari, mencapai indeks 229.5 pada awal tahun 2024.
6. Peru: Keindahan Alam dan Tantangan Lalu Lintas
Peru, dengan pemandangan indahnya, juga menghadapi masalah lalu lintas.
Lima, salah satu kota di Peru, mengalami tekanan lalu lintas yang signifikan, terutama pada jam-jam sibuk, dengan indeks kemacetan mencapai 218.2.
7. Iran: Pertumbuhan Populasi, Pertumbuhan Kemacetan
Iran, dengan sejarah dan budayanya yang kaya, menghadapi masalah lalu lintas yang terus berkembang.
Kota seperti Tehran menghadapi kepadatan lalu lintas yang terus meningkat, dengan indeks kemacetan mencapai 212.6 pada awal tahun 2024.
8. India: Monumen Populasi, Kemacetan Mencengangkan
India, sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia, menghadapi kemacetan monumental.
Kota-kota besar seperti Mumbai, Delhi, dan Bangalore dikenal dengan kemacetan lalu lintas yang parah, dengan indeks mencapai 206.4.
9. Australia: Negara Maju dengan Tantangan Lalu Lintas
Meskipun bukan negara berkembang, Australia memiliki beberapa kota dengan masalah lalu lintas yang signifikan.
Sydney dan Melbourne menghadapi indeks kemacetan mencapai 202.1, dipicu oleh pertumbuhan urbanisasi dan kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi.
10. Kolombia: Tantangan Lalu Lintas di Amerika Selatan
Sebagai salah satu negara terpadat di Amerika Selatan, Kolombia mengalami masalah lalu lintas yang kompleks.
Bogota dan Medellin menjadi fokus utama dengan indeks kemacetan mencapai 200.5.
11. Indonesia: Jakarta, Ibukota dengan Kemacetan yang Mendunia
Meskipun tidak masuk dalam 10 besar, Indonesia berada di peringkat ke-11 sebagai negara termacet di dunia dengan indeks 192.9.
Jakarta, sebagai pusat aktivitas sibuk, terus mencuat sebagai salah satu kota dengan kemacetan terparah di dunia.
Walaupun Jakarta tidak masuk dalam 10 besar, kepadatan lalu lintas tetap menjadi perhatian utama.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemacetan dengan menyediakan transportasi umum, tetapi solusi inovatif dan berkelanjutan diperlukan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien di masa depan.(*) /Ad.