Pulau Diyonumo/Foto: liputan6 |
AchehNetwork.com – Gorontalo, destinasi yang tak pernah kehabisan pesona, kembali memperkenalkan salah satu surga tersembunyi, Pulau Diyonumo.
Pulau kecil yang sejauh ini masih jarang tersentuh oleh jejak para wisatawan, memberikan keindahan alam yang memukau di sepanjang pantai, daratan, dan perairannya yang begitu jernih.
Terletak di Desa Deme, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Pulau Diyonumo bukan hanya sekadar pulau, melainkan objek wisata bahari yang memukau dan sempurna untuk melepas penat selama liburan.
Pesona Pulau Diyonumo terletak pada keunikan paduan hamparan rerumputan ilalang yang menghiasi puncak bukitnya.
Pemandangan ini bukan hanya memukau mata, tetapi juga menjanjikan petualangan tak terlupakan bagi para pengunjung.
Selain menikmati kejernihan air laut di sekitar pantai, pengunjung dapat menjelajahi isi lautnya melalui kegiatan menyelam dan snorkeling.
Namun, ingatlah untuk membawa peralatan sendiri karena pulau ini masih alami dan belum memiliki fasilitas penyewaan peralatan.
Meski pantainya mungkin terlihat biasa, pesona sejati Pulau Diyonumo baru terasa saat pengunjung mulai mendaki ke bagian bukitnya.
Di sana, mereka akan disuguhkan dengan panorama luar biasa dari pulau tak berpenghuni ini.
Rerumputan tinggi di puncak bukit memberikan sambutan hangat kepada siapa pun yang berani mengeksplorasi keindahan ini.
Tidak hanya indah, kebersihan Pulau Diyonumo juga menjadi sorotan. Meskipun tidak berpenghuni, masyarakat sekitar aktif menjaga kelestarian pulau.
Kegiatan kerja bakti rutin dilakukan untuk membersihkan sampah plastik yang mungkin ditinggalkan oleh wisatawan.
Bagi para petualang yang ingin menjajal pesona Pulau Diyonumo, perjalanan dimulai dari pusat kota Gorontalo menuju Kecamatan Sumalata.
Meski perjalanan memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam, pengalaman yang ditawarkan di pulau ini sepertinya sebanding dengan usaha perjalanan tersebut.
Setibanya di Kecamatan Sumalata, petualangan dilanjutkan menuju Desa Deme 2, tempat penyeberangan menuju Pulau Diyonumo.
Dengan perahu Ketinting yang disewakan oleh warga setempat, perjalanan singkat selama 15 menit akan membawa pengunjung ke destinasi impian mereka.
Pulau Diyonumo buka 24 jam sehari, memberikan kebebasan bagi pengunjung untuk mengatur waktu sesuai kesempatan yang dimiliki.
Dan yang menarik, tidak ada tiket masuk yang harus dibeli, pulau ini bebas diakses oleh siapa pun sepanjang pekan, termasuk akhir pekan dan hari libur.
Meski belum memiliki fasilitas wisata yang lengkap, kesunyian dan keasrian Pulau Diyonumo membuatnya menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih alami.
Jadi, apa pendapatmu? Apakah Pulau Diyonumo berhasil memikat hatimu untuk menjadi destinasi berikutnya?