Sejumlah Mahasiswa Paksa Angkut Pengungsi Rohingya dari BMA/Foto: HabaAceh.id |
AchehNetwork.com – Sebuah peristiwa kontroversial terjadi di Aceh, Rabu (27/12), saat sekelompok mahasiswa lintas universitas mengangkut paksa ratusan etnis Rohingya yang ditampung sementara di basement Balee Meuseuraya Aceh (BMA).
Etnis Rohingya tersebut telah berada di BMA selama dua pekan terakhir setelah dibawa oleh warga Krueng Raya, Aceh Besar.
Sebelumnya, mahasiswa tersebut menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, di mana mereka bahkan membakar ban di depan gedung parlemen.
Kedatangan mereka di BMA disambut oleh Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Raja Keumangan.
Usai aksi di DPR Aceh, para mahasiswa melakukan konvoi menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua menuju Balai Meuseuraya Aceh.
Dilansir dari HabaAceh.id, mencatat bahwa awalnya mahasiswa berencana menggeruduk etnis Rohingya yang sedang melaksanakan salat berjamaah di basemen BMA, tetapi tindakan ini dicegah oleh koordinator lapangan.
Di lokasi, mahasiswa bersorak-sorak dan kembali ke lantai atas gedung BMA.
Namun, tidak lama berselang, mereka mendatangi lokasi penampungan etnis Rohingya di BMA. Mahasiswa-mahasiswa ini terlihat menginjak-injak terpal dan kardus berisi pakaian pengungsi, bahkan melempar beberapa kardus berisi air minum milik warga Rohingya.
Aksi tersebut menyebabkan pengungsi anak-anak dan perempuan etnis Rohingya menangis histeris. Mahasiswa kemudian menggiring kaum pengungsi laki-laki etnis Rohingya keluar dari basement BMA, diikuti oleh anak-anak dan perempuan Rohingya.
Dua truk yang sudah standby di luar gedung BMA mulai diisi oleh para pengungsi Rohingya.
Berdasarkan informasi terbaru, para pengungsi ini akan dibawa ke kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh.
“Mereka akan langsung kita bawa ke kantor Kemenkumham Aceh,” kata Koordinator Lapangan, T. Waritza, saat pengungsi menaiki truk untuk meninggalkan gedung BMA.
Rombongan Rohingya ini sebelumnya mendarat di Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, dan sempat ditampung di gedung UPTD Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, di Ladong.
Namun, mereka mengalami penolakan dari warga setempat, bahkan hingga dibawa ke Kantor Gubernur Aceh.
Sebelum berada di BMA, rombongan ini juga ditolak di Kamp Pramuka, Gunung Seulawah, Pidie.
Saat ini, 135 etnis Rohingya tersebut ditampung sementara di BMA, setelah digeruduk oleh mahasiswa pada Rabu siang.(*)