Wali Nanggroe Tinjau Lahan Eks Kombatan GAM di Aceh Tamiang |
Aceh Tamiang, AchehNetwork.com – Dalam sebuah langkah bersejarah yang menggembirakan, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al-Haythar secara pribadi menginspeksi lahan yang telah dialokasikan untuk mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kabupaten Aceh Tamiang.
Dengan hati tulus, para pemimpin terkemuka dan perwakilan pemerintah setempat bersama-sama merayakan momen penting ini.
Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun MPA, menjelaskan bahwa lahan yang diperuntukkan bagi eks kombatan GAM ini memiliki luas mencapai 3.000 hektar.
Lahan ini terletak di Gampong Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang. Ini adalah bagian dari upaya pelaksanaan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki yang bertujuan memberikan kesempatan baru kepada mantan kombatan GAM, Tapol/Napol, dan korban konflik Aceh.
Setelah melakukan inspeksi langsung, Wali Nanggroe memberikan pesan penting. Beliau menegaskan bahwa pemanfaatan lahan harus disesuaikan dengan potensi alam yang ada di lokasi tersebut.
“Tempatnya bagus sekali, tanahnya subur. Saya minta agar tanah ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, dengan catatan peruntukkan tanaman harus sesuai dengan potensi tanah,” ungkapnya.
Beliau juga memberikan saran penting tentang diversifikasi tanaman yang ditanam di lahan ini.
“Jangan hanya tanam sawit. Lahan ini dapat digunakan untuk menanam durian, nilam, kopi robusta, atau berbagai komoditas bernilai lainnya,” kata Wali Nanggroe dengan tekad tegas.
Wali Nanggroe khususnya menyoroti komoditas nilam, yang memiliki potensi luar biasa di Aceh Tamiang.
“Sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa tanah Aceh Tamiang sangat cocok untuk ditanami nilam, bahan baku parfum. Dan lebih lanjut, minyak nilam Aceh dikenal memiliki kualitas terbaik di dunia.”
Dalam momentum yang penuh semangat ini, Wali Nanggroe mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, mantan kombatan, dan berbagai pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkrit dalam mengelola lahan tersebut.
“Tanah ini sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah bagaimana kita mengelolanya dengan baik. Saya telah berusaha keras untuk semuanya, sekarang giliran kalian untuk meneruskan, tanpa menunggu waktu berlalu,” tambahnya.
Pada kesempatan bersejarah ini, Wali Nanggroe didampingi oleh berbagai pemimpin lokal dan para tokoh penting, termasuk Asisten I Bupati Aceh Tamiang, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ketua Badan Reintegrasi dan Rehabilitasi Aceh (BRA) Aceh Tamiang, serta unsur Komisi Perdamaian Aceh (KPA) Wilayah Aceh Tamiang, dan Datok Penghulu setempat. (*)