Puluhan Pengungsi Rohingya Mendarat di Pantai Bireuen (Ist) |
Bireuen, AchehNetwork.com – Dalam sebuah peristiwa misterius yang mengguncang pantai Gampong Matang Pasie, Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh, sebanyak 36 pengungsi Rohingya muncul di daratan pada pagi yang cerah.
Namun, teka-teki ini semakin tak terpecahkan karena kapal yang membawa mereka, seperti hantu yang menghilang, tak dapat ditemukan.
“Begitu kami cek ke lokasi, kapal memang tidak ada,” ujar Inspektur Dua Nazar, yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sektor Peudada, dalam wawancara dengan jurnalis pada Senin pagi.
Kehadiran para pengungsi ini menimbulkan banyak pertanyaan, tetapi jawaban tetap tersembunyi.
Warga setempat yang melihat kedatangan pengungsi Rohingya ini membenarkan bahwa para pengungsi sudah berada di daratan ketika mereka ditemukan.
Menurut Nazar, pengungsi yang bisa berbicara dalam bahasa Inggris menyatakan bahwa kapal mereka mengalami kerusakan serius.
Mereka mengungkapkan bahwa mereka telah berlayar di lautan sejak 20 September, sebelum mendarat di Aceh.
Namun, masih ada pertanyaan besar yang menggantung di udara: apakah para pengungsi ini sengaja diturunkan di pantai Aceh atau apakah kejadian ini adalah hasil dari kecelakaan di laut?
Nazar menanggapi dengan bijaksana, “Dugaan tersebut (diturunkan) saat ini belum bisa saya pastikan.”
Panglima Laot Aceh, Miftachuddin Cut Adek, juga ikut dalam upaya mencari jawaban atas misteri ini.
Dia mengungkapkan bahwa nelayan lokal yang aktif di perairan tersebut juga tidak melihat jejak kapal yang membawa pengungsi Rohingya ini ke daratan.
“Kapal tidak ditemukan,” katanya, menambahkan kebingungan terkait keberadaan kapal tersebut.
Hingga berita ini ditulis, pengungsi Rohingya ini telah diamankan dan dibawa dari Gampong Matang Pasie ke gedung SKB Bireuen, tetapi rasa ingin tahu dan kebingungan masih mendominasi dalam peristiwa yang penuh misteri ini.(*)