Gegaluh Makanan Khas Gayo (Source: SS YouTube Sinaty Astia) |
Kuliner, AchehNetwork.com – Tak ada yang lebih menggugah selera daripada cerita kuliner yang unik.
Di tengah hiruk-pikuk makanan modern yang berlimpah di pasar, ada sebuah makanan khas dari tanah Gayo, Provinsi Aceh, yang mungkin belum banyak yang tahu: “Penan Gegaluh.”
Nama yang mungkin terdengar asing, tetapi menyimpan sejuta cerita di balik rasanya yang unik.
Penan Gegaluh adalah makanan khas dari Gayo yang unik.
Dilansir AchehNetwork.com dari Arikenagayo.wordpress.com, ‘Penan’ dalam bahasa Indonesia berarti ‘makanan’, sedangkan ‘Gegaluh’ mengacu pada bahan utamanya, yaitu biji padi yang hampir siap untuk panen.
Namun, jangan bayangkan makanan yang diatur dengan indah seperti roti di kios-kios mewah.
Penan Gegaluh adalah makanan ringan yang biasa dinikmati oleh petani tempo dulu.
Penampilannya sederhana, dan rasanya mengingatkan pada masa lalu masyarakat Gayo yang hidup dari pertanian.
Namun, sayangnya, tradisi ini sudah mulai pudar dan kini hampir tidak pernah dibuat.
Saat ini, Penan Gegaluh jarang ditemui karena hanya sedikit petani yang masih membuatnya.
Mereka biasanya membuatnya setelah panen padi selesai.
Atau, terkadang para petani ini membuatnya untuk para pekerja sawah atau anggota keluarga yang membantu mereka dalam panen padi.
Makanan ini sangat sederhana dalam pembuatannya karena bahan-bahannya mudah didapat.
Dulu, para petani biasanya menumbuk padi yang belum benar-benar masak menjadi bahan Gegaluh dengan alat tumbuk padi kayu tradisional, yang disebut lusung.
Namun, sayangnya, tradisi ini perlahan menghilang seiring dengan berkurangnya lahan persawahan di daerah Gayo.
Mengapa makanan ini tiba-tiba menghilang dari peredaran? Bisa jadi karena makanan yang lebih mudah ditemukan dan murah dijual di kios-kios.
Selain itu, makanan lain yang lebih gurih dan praktis mungkin telah menggantikan posisi Gegaluh di hati masyarakat.
Bahan utama Gegaluh terdiri dari padi yang belum matang, kelapa, dan gula.
Memang, rasanya bisa terasa agak keras di lidah jika dibandingkan dengan makanan siap saji.
Untuk membuat satu sajian Gegaluh, petani selalu menyiapkan talam khusus yang berisi satu kilogram padi yang belum matang, satu kelapa sedang, dan setengah kilogram gula.
Semua bahan ini dicampur dalam talam dan diaduk hingga merata.
Meskipun makanan ini tampak seperti makanan sehari-hari, namun sentuhan tangan para petani membuatnya istimewa.
Gurih dan nikmat, Penan Gegaluh adalah warisan kuliner yang sayangnya semakin jarang ditemui, mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi kuliner lokal.(*)