Anak Kucing (Foto: pixabay) |
AchehNetwork.com – Dalam dunia kuliner yang penuh keanekaragaman, beberapa negara masih mempertahankan kebiasaan kontroversial dengan mengonsumsi daging kucing.
Meskipun tindakan ini menuai kecaman dari pecinta hewan di seluruh dunia, praktik tersebut masih berlangsung di beberapa negara, termasuk China, Vietnam, Italia, Peru, dan bahkan di Hawaii, Amerika Serikat.
1. China
China adalah salah satu negara dengan konsumsi daging kucing tertinggi di dunia.
Di beberapa wilayah, khususnya di Guangdong dan Guangxi, kucing dianggap sebagai hidangan spesial untuk menghangatkan tubuh di musim dingin.
Data menunjukkan bahwa lebih dari 10.000 kucing dimakan setiap harinya di Provinsi Guangdong.
Daging kucing sering digunakan dalam hidangan “Dragon Tiger Phoenix,” yang menggabungkan ular, ayam, dan kucing.
Meskipun beberapa organisasi pelindung hewan telah berupaya menghentikan praktik ini, beberapa kota di China telah melarang konsumsi daging kucing dan anjing.
2. Vietnam
Sama seperti China, Vietnam juga memiliki sejarah konsumsi daging kucing.
Meskipun pemerintah Vietnam telah melarang praktik ini dan menganggapnya ilegal sejak tahun 2015, beberapa restoran masih menyajikan hidangan daging kucing, seperti hidangan “tieu ho” yang mengganti bayi macan dengan kucing.
Meskipun pemerintah kota Hanoi telah mengambil tindakan keras untuk menghentikan perdagangan dan konsumsi daging kucing, praktik ilegal ini masih berlanjut hingga tahun 2020.
3. Italia
Italia mungkin bukan negara yang pertama kali terlintas dalam benak saat berbicara tentang konsumsi daging kucing, namun praktik ini pernah populer di wilayah Valdarno, Tuscany, selama wabah kelaparan pada era Perang Dunia II.
Sebuah acara memasak di televisi Italia pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa sup daging kucing pernah menjadi hidangan yang digemari.
Meskipun sebagian besar mungkin hanya candaan, stereotip tentang konsumsi daging kucing masih ada di beberapa wilayah, seperti Vicenza.
4. Peru
Daging kucing mungkin bukan hidangan umum di Peru, tetapi beberapa wilayah seperti Chincha Alta dan Huari mengolah daging kucing menjadi sup atau gulai.
Di samping itu, Peru juga memiliki festival daging kucing yang dikenal sebagai Saint Efigenia di La Quebrada, yang menunjukkan cara mengolah dan memasak daging kucing.
Namun, pada tahun 2013, pemerintah Peru melarang festival ini karena dianggap sebagai kekejaman pada hewan.
5. Hawaii
Hawaii, yang merupakan bagian dari Amerika Serikat, juga memiliki masalah dengan konsumsi daging kucing dan anjing.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa banyak orang di Hawaii yang mengonsumsi daging kucing liar yang mereka temukan di jalanan.
Ada juga laporan penculikan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing untuk dijadikan daging.
Upaya telah dilakukan untuk melarang konsumsi daging kucing di pulau ini, tetapi kebijakan ini masih belum disetujui karena paparannya terlalu kecil.
Praktik konsumsi daging kucing ini tetap menjadi perdebatan kontroversial di berbagai negara, dengan pecinta hewan dan pemerintah berusaha untuk menghentikannya, sementara tradisi kuliner kontroversial tersebut masih bertahan di beberapa wilayah.(*)