taro pelepah pisang (Foto: Dok. AJNN) |
Bisnis, Acheh Network – Sebuah inisiatif brilian muncul dari Masyarakat Desa Blang Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
Mereka mengubah pelepah pisang yang sering diabaikan menjadi camilan lezat bernama “Taro Krispi.”
Ide cemerlang ini berasal dari mahasiswa Kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lhokseumawe, yang bertujuan untuk memberikan sumber pendapatan tambahan kepada masyarakat setempat.
“Dengan wilayah Blang Bayu yang kaya akan pohon pisang, kami memutuskan untuk mengajarkan ibu-ibu di sini cara mengolah pelepah pisang menjadi taro krispi.
Selain itu, banyak warga yang belum menyadari potensi pelepah pisang ini,” ungkap salah satu mahasiswi KKN, Safara, dikutip dari AJNN.
Proses produksi Taro Krispi ini melibatkan pengambilan serat dari pelepah pisang, yang kemudian disisir hingga terbentuk lembaran serupa kain kassa.
Serat tersebut kemudian direndam untuk menghilangkan getah dan rasa pahit.
Setelah dicuci bersih dan dikeringkan, serat pelepah pisang dilapisi dengan campuran tepung roti dan tepung beras yang telah diberi bumbu rayco.
Langkah terakhir adalah menggoreng hingga matang, dengan opsi untuk menambahkan berbagai varian rasa seperti balado, jagung, dan lainnya.
Safara berharap bahwa Taro Krispi yang kini diproduksi oleh sejumlah masyarakat di Gampong Blang Bayu dapat menjadi salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diminati.
“Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi yang lain untuk membuka usaha serupa dan meningkatkan pendapatan mereka. Taro pelepah pisang ini merupakan camilan yang unik dan lezat, bahkan modal untuk pembuatannya tidak terlalu besar,” tambahnya.
Inisiatif ini tidak hanya mengubah pandangan terhadap pelepah pisang yang biasanya terbuang begitu saja, tetapi juga memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat setempat.
Taro Krispi dari Blang Bayu menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan kerja keras dapat mengubah sumber daya lokal menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.(*)